;

Rabu, 26 Januari 2011

INVESTASI YANG MENGUNTUNGKAN


Saya sering mengalami investasi yang menguntungkan. Tapi jangan salah, investasi disini tidak berkaitan dengan kredit dari Bank, membangun usaha, kemudian mendapatkan profit. Jadi apa yang saya maksudnya disini berhubungan dengan investasi yang lain dijamin Anda bisa melakukannya sejak saat ini.

Anda ingin tahu investasi apa yang saya maksud?

Saya sering melakukan investasi pembelian buku. Saya adalah orang yang gila buku. Dan salah satu target incaran saya adalah buku-buku bekas. Apalagi jika saya menemukan buku impor atau buku lama bekas yang sesuai dengan kebutuhan saya. Dijamin segera saya beli.

Membeli buku bekas jelas sangat menguntungkan. Ketika masih kuliah saya bisa mendapatkan 20 sd 30 buku hanya dengan biaya Rp. 50.000,-. Padahal jika beli buku baru saya paling hanya bisa mendapatkan 2 atau 3 buku (rumus ini sepertinya masih berlaku hingga saat ini).

Tempat favorit saya adalah penjual buku bekas di stasiun Bogor, Pondok Cina dan Pasar Minggu. Jika beruntung tidak jarang saya mendapatkan buku-buku yang sangat menarik. Bahkan salah satu buku kesayangan saya, buku impor bertemakan “langkah menjadi penulis freelance”, saya dapat di toko buku bekas di daerah Pondok Cina. Buku itu menjadi “kitab suci” penulisan saya.

Jadi ini adalah investasi yang telah saya lakukan dan terbukti menguntungkan saya. Bagaimana tidak? Buku-buku tersebut menjadi inspirasi saya untuk menuliskan 12 judul buku-buku saya. Bahkan karena beranekaragamnya buku-buku bekas yang saya koleksi, memudahkan saya ketika membimbing banyak penulis menyusun bermacam tema. Bahkan salah satu buku saya merupakan pengembangan dari beberapa buku bekas yang saya koleksi.

Bayangkan saja, dari buku tua seharga Rp. 10.000,- bisa menginspirasi saya menulis buku yang dijual dengan harga Rp. 35.000/buku. Dengan royalty hingga jutaan Rupiah. Bukankah ini investasi yang sangat menguntungkan?

Selain itu, saya membantu menyusun buku dari seorang rekan menggunakan referensi dari buku-buku tua saya. Dan buku itu sudah terbit dan dijual seharga Rp. 100.000,-

Jadi kesimpulan dari pengalaman di atas adalah “rajin-rajinlah mengoleksi buku”. Biar tidak menguras kocek Anda tentu tidak ada salahnya berburu buku-buku bekas. Dijamin pengetahuan dan informasi yang Anda peroleh tidak ikut lekang dengan menurunnya kualitas sebuah buku. Buktikan dari buku yang lusuh menjadi sumber referensi saya dalam menulis buku. Plus, pesan utamanya adalah untuk menjadi penulis, Anda harus menjadi pembaca yang baik, sekaligus pemburu buku yang aktif.

Jadi apakah Anda ingin mengikuti jejak saya berinvestasi?

Selasa, 25 Januari 2011

PENULIS JUGA SERING TIDAK PD DENGAN KARYANYA


Seorang penulis pemula mengungkapkan pada saya jika ia merasa jika karyanya tidak sempurna. Dan itu alasan mengapa ia enggan mengirimkan naskahnya ke penerbit.

Namun ia tidak menyadari perasaan ini tidak hanya dirasakan penulis pemula seperti dia. Saya juga sering mengalami ini. Saya sering merasa tidak “PD” dengan karya saya. Bahkan tulisan dari buku-buku saya yang telah terbit, menurut saya masih banyak kekurangan di dalamnya.

Hanya perbedaan saya dengan si penulis pemula adalah saya tidak pernah takut mengirimkan naskah saya meskipun menurut saya banyak kekurangan. Sedangkan ia gagal mengalahkan perasaan tidak percaya dirinya tersebut. Alhasil saya bisa menerbit buku sedangkan naskah si penulis pemula masih tersimpan di komputer.

Oleh sebab itu, salah satu tembok yang dihadapi penulis pemula, menurut saya, adalah perasaan tidak percaya diri. Selama Anda tidak mampu mengalahkan perasaan tidak PD untuk berani mengirimkan naskah ke pada penerbit, maka mustahil Anda dapat menerbitkan karya Anda.

Uniknya, setelah buku saya terbit baru saya menyadari, jika karya yang saya rasa tidak sempurna ternyata bagi orang lain, khususnya pihak redaksi penerbit, memiliki nilai tertentu. Jadi, jika Anda memiliki naskah, segera mengirimkan ke penerbit. Bisa jadi sesuatu yang menurut Anda tidak sempurna namun bagi orang lain (penerbit) tidak demikian.

Senin, 17 Januari 2011

WORKSHOP " KIAT JITU MENEMBUS PENERBIT"

Dibuka Field Study, "Kiat Jitu Menembus Penerbit" langsung di toko buku. Cara terunik dan pertama di Indonesia belajar tentang dunia penulisan langsung di lapangan.

Adapun pengetahuan yang bisa Anda peroleh dari field study ini antara lain:

1. Memahami Bagaimana Penerbit itu Bekerja
2. Cara menentukan tema dengan melihat judul-judul buku yang terbit
3. Kiat Memilih penerbit
4. Cara Berhubungan dengan penerbit
5. dsb

Anda juga akan mendapatkan tema yang layak Anda tuliskan , plus bonus buku yang ditandatangani oleh pengajar, dan mendapatkan CD berisikan e-book menarik . "Jika Anda memiliki naskah, Anda akan mendapatkan masukan “gratis”…"

Pelatihan langsung dilakukan di toko buku . Bimbingan maks 3 orang hanya dengan investasi Rp. 250.000,-/orang. Lokasi Depok dan sekitarnya,(kecuali yang bisa menjangkau).

Waktu dan tempat dengan perjanjian. pendaftaran hubungi nomor 085925077652 dengan format

nama_hari_jam

dan kami akan memberikan jawaban.

"Pelatihan akan dilakukan setelah konfirmasi pembayaran."

TIPS MEMBACA BUKU-BUKU FILSAFAT SECARA POSITIF


Seorang penulis wajib membaca banyak buku. Namun setiap penulis juga harus tahu cara membaca buku-buku yang bisa memberikan manfaat posifit. Khususnya buku-buku filsafat.

Pernyataan ini agak aneh mungkin? Apakah membaca buku filsafat bisa berdampak negatif?

Jawabannya mungkin. Karena jika anda membaca buku filsafat dengan cara yang tidak tepat ada dua kemungkinan yang bakal terjadi. Pertama Anda tidak mendapatkan apa, alias Anda menjadi pusing tujuh keliling. Karena dasarnya buku-buku filsafat tidak mudah dipahami. Dan dampak akhirnya Anda menjadi malas membaca buku filsafat karena bikin mumet. Atau merasa malu, kok, sudah membaca berulang kali tidak paham-paham, jangan-jangan IQ-ku jongkok.

Namun yang lebih bahaya lagi adalah Anda begitu kagum dengan sebuah karya filsafat dan menjadikan buku tersebut sebagai kitab suci. Apalagi secara perlahan Anda menganggap bahwa isi buku tersebut adalah kebenaran absolut. Layaknya pengemar Curt Cobain yang maniak, maka Andapun bakal mendewakan-dewakan seorang filsuf layaknya seorang nabi. Seperti pandangan kawan saya “Marx adalah Tuhannya”. Wow, ekstrim sekali bukan? Dan memang buku-buku filsafat memiliki kemampuan untuk itu. Mengoda seseorang untuk menjadi dogmatis menjadi pengikut seorang filsuf secara membabibuta oleh karena rasa kagum.

Oleh sebab untuk mencegah membaca filsafat menjadi sebuah kegiatan yang membosankan. Atau membuat pikiran Anda terkuasai oleh sebuah pemikiran, maka ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam membaca buku-buku filsafat agar memberikan manfaat yang positif.

Hukum pertama, bacalah buku-buku filsafat secara kritis.
Ingat bahwa pemikiran seorang filsuf merupakan sebuah pemikiran yang lahir dalam konteks waktu. Pemikiran seorang filsuf turut dipengaruhi oleh situasi sosial yang ia hadapi serta pemikiran-pemikiran yang berkembang pada masanya. Sehingga pemikiran seorang filsuf memiliki kekurangan khususnya karena ada batasan dari situasi yang dihadapinya.
Misalnya saja mengapa para pemikir pada pertengahan abad ke-19 cenderung persimistik? Salah satunya yang cukup terkenal adalah Schopenhauer. Hal ini karena mereka hidup dalam situasi yang kaostik. Dimana Eropa di dera peperangan, kemiskinan merajalela dan penderitaan dimana-mana. Sehingga menurut Schopenhaure dunia kita merupakan dunia yang terburuk di antara dunia-dunia yang mungkin.

Oleh sebab itu dalam membaca sebuah karya filsafat ada baiknya kita mengembangkan sikap kritis. Kita harus menyadari bahwa karya filsafat yang tidak sepenuhnya bebas dari konteks sejarahnya, meskipun filsafat berusaha untuk mendapatkan nilai-nilai universal. Kemudian pemikiran seorang filsuf juga tidak lepas dari kekurangan.

Perlu saya tekankan tujuan membaca buku filsafat adalah bagaimana pemikiran mereka dapat Anda pahami dan memberikan inspirasi. Cara memahami karya-karya filsafat terkait dengan tujuan tersebut adalah melalui dialog.

Namun bagaimanakah sesungguhnya sikap berdialog dalam membaca sebuah buku filsafat? Inti berdialog adalah bagaimana kita memcoba memahami sebuah karya filsafat dengan melibatkan konteks keberadaan dan pemahaman kita. Tidak perlu khawatir bahwa penafsiran apakah penafsiran yang keliru atau tidak. Bahkan sulit juga mengevaluasi apakah pemahaman kita salah atau tidak. Karena ide yang benar dari buku itu sendiri hanya diketahui oleh sang filsuf itu sendiri. Bahkan menurut Faucault, ketika sebuah pemikiran telah dituliskan dan dipublikasikan menjadi sebuah karya, pada saat yang bersamaan penulis telah mati. Maksudnya, penulis tidak lagi bisa tahu bagaimana karyanya bakal dipahami. Dan karyanya itu sepenuhnya menjadi milik pembaca yang bisa menafsirkan pemikirannya dengan berbagai interpretasi.

Terpenting adalah bagaimana karya filsafat tersebut bisa membawa Anda pada sebuah pemikiran sendiri yang orisinil. Membaca filsafat bukan bertujuan Anda mengulangi apa yang dikatakan sang penulis dalam bukunya itu, (karena apa bedanya ini dengan menghapal puisi Chairil Anwar). Melainkan agar anda dapat membangun ide filsafat Anda sendiri untuk kemudian meraih kebijaksanaan (wisdom).

Hukum kedua, jangan pernah membaca buku filsafat sekali. Membaca buku filsafat tidak seperti membaca novel, yang menceritakan sesuatu sederhana dan lebih mudah untuk dipahami dan diingat tema-temanya. Filsafat merupakan hasil perenungan mendalam, dan tidak mungkin kita bisa menghadirkan sebuah pemahaman mendasar seorang pemikir besar(landasan dari segala pemikiran dan sikap hidupnya)hanya dengan membaca sekali karyanya.

Disamping itu jika Anda sudah terbiasa membaca buku filsafat dengan berdialog, makna yang bakal Anda peroleh melalui pembacaan buku tersebut akan bersifat dinamis. Sehingga membaca buku filsafat pertama kali dengan membaca buku tersebut untuk kedua kali atau selanjutnya akan memberikan pemahaman yang berbeda.

Kadang buku filsafat saya analogkan dengan seorang pribadi yang siap berkomunikasi dengan kita, sehingga ketika kita membacanya hari ini dan besok akan membawa kita pada sebuah pemahaman yang berbeda.

Hukum Ketiga, tuliskan apa yang ada di benak Anda saat membaca karya filsafat. Ketika Anda membaca sebuah karya filsafat tuliskan hal-hal yang muncul dalam pikiran Anda. Tidak saja berhubungan dengan apa yang anda pahami termasuk juga keraguan anda atau kritik Anda.

Metoda ini bertujuan agar Anda mengetahui sejauh mana pemikiran Anda mengalami perubahan setelah membaca sebuah karya filsafat. Dan melalui rangkuman tersebut anda juga bisa melihat perkembangan pemikiran Anda, sehingga anda sudah dapat merasakan manfaat dari membaca buku itu.

Hukum keempat, tetap jaga jarak pribadi dengan buku yang Anda baca. Anda harus ingat selalu bahwa seorang filsuf bukanlah manusia dewa melainkan hanyalah seorang jenius pada zamannya. Merekapun mengembangkan pemikirannya dengan cara-cara umum yang dilakukan kebanyakan orang, mempelajari pemikiran sebelumnya, merenungkan kehidupannya, dan menyarikan pemikiran yang sesungguhnya sebagai perekat dari totalitas kesadarannya.

Sehebat-hebatnya seorang filsuf idealnya hanya akan memberikan inspirasi bagi kita mengembangkan pemikiran kita sendiri. Dan bukan kemudian pemikiran sang filsuf kita klaim sebagai kebenaran absolut dan kita paksakan agar terwujud pada realitas (ideologi). Karena sekali lagi tidak ada pemikiran yang benar jika pada akhirnya tidak mendatangkan kebijaksanaan.

Minggu, 16 Januari 2011

MENJADI PENULIS MEMBUTUHKAN KERJA KERAS


Banyak orang yang bertanya-tanya, bagaimana saya bisa menerbitkan 10 buku, 3 buku bimbingan plus 6 naskan yang akan terbit dalam waktu 2 tahun. “ Ajaib sekali”, komentar dari salah satu teman saya.

Mungkin Anda juga bepikiran demikian. Namun Anda mungkin tidak mengetahui bahwa untuk mewujudkan itu saya membutuhkan waktu lebih dari 3 tahun belajar menulis secara intensif.

Sepanjang waktu itu saya selalu mencoba membuat tulisan min satu lembar tentang apa saja. Selama proses itu saya bisa melihat bagaimana kemampuan menulis saya berkembang.

Sehingga ketika saya memutuskan untuk mulai menuliskan buku saya sejak 2 tahun yang lalu, maka saya sudah memiliki modal yang cukup untuk mewujudkannya.

Oleh sebab itu untuk bisa menjadi penulis buku Anda harus mempersiapkan diri Anda dengan cara berlatih dan berlatih. Ketika waktunya tiba Anda akan bisa melangkah menjadi seorang penulis handal dengan cara mudah.

Selasa, 11 Januari 2011

MEMBUAT SISTEM PENJADWALAN MENULIS


Salah satu kendala yang dihadapi penulis dalam menyelesaikan naskahnya adalah masalah mood. Banyak penulis yang mulai mengoreskan penanya pada saat ia merasa sangat bergairah. Namun ketika ia sedang bad mood ia bisa meninggalkan aktivitas penulisannya begitu saja.

Hanya saja ada penulis yang akhirnya terlanjur tidak menyelesaikan naskahnya hingga bertahun-tahun. Berawal dari kehilangan mood namun berkembang menjadi kemalasan yang berkepanjangan.

Oleh sebab itu ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk dapat memacu Anda untuk konsisten menulis.:

1.Umumnya para jurnalis mampu menulis dalam berbagai kondisi. Alasannya karena mereka harus menyelesaikan sejumlah tulisan tepat waktu. Jika mereka tidak menyelesaikan tugasnya dengan baik maka akan berdampak pada penghasilan mereka. Barangkali kita bisa menerapkan prinsip kerja para jurnalis dengan menetapkan target penyelesaian naskah. Anggaplah bahwa Anda memiliki waktu dead line, misalnya “Pada Bulan 3 Desember 2011 saya akan menyelesaikan naskah saya”.

2.Buatlah jadwal dan target mingguan Anda. Ada baiknya Anda menentukan waktu Anda menulis dan target halaman atau bab yang harus Anda tuliskan. Jadi Anda bisa menetapkan jika waktu menulis Anda adalah setiap hari Jumat malam 20.00 sd 22.00 dan Sabtu 08.00 sd 11.00. Dan Anda bisa menyusun jadwal ini dalam bentuk matriks.

3.Selain Anda perlu menentukan jadwal untuk menulis Anda juga harus menetapkan waktu Anda untuk mengumpulkan materi dan mencari aspirasi penulisan. Jadi Anda bisa memilih waktu misalnya setiap hari minggu jam 12.00 sd 14.00 adalah waktu untuk membaca buku dan mencari materi pendukung di internet atau sumber-sumber lain. Sehingga ketika Anda menulis banyak hal yang bisa Anda tuangkan.

4. Dalam menyusun target sebaiknya Anda harus mendasarkan kepada kemampuan Anda. Atau harus realistis. Namun jika Anda bisa menyelesaikan lebih cepat dari target Anda, maka Anda bisa mempersingkat waktu penyelesaian untuk naskah selanjutnya. Jika terlalu sulit meraih targetnya mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk menurungkan target Anda.

Dengan membuat target dan jadwal sedemikian maka Anda lebih tertuju pada apa yang ingin Anda capai. Walaupun mungkin tidak selalu dengan mudah mengalahkan mood,namun cara ini bisa membuat Anda lebih konsisten dalam menulis.

Kamis, 06 Januari 2011

SAYA JADI PENULIS!!!!!


“Terima kasih pak, saya sudah menjadi penulis. Buku saya sudah terbit oleh bimbingan Bapak”, demikian ungkapan salah satu bimbingan saya, setelah sebelumnya ia tidak menyangka bahwa ia kelak bisa menjadi penulis.

Demikian juga komentar salah seorang pengusaha yang bukunya sukses menembus penerbit, “ Anda membuat seolah-olah menerbitkan buku menjadi mudah”.

Banyak orang yang kemudian menanyakan, apakah rahasia Anda menelurkan banyak penulis pemula? Bagaimana naskah yang diserahkan pada Anda setelah ditolah oleh penerbit berulang kali, bisa Anda kemas dan sukses diterbitkan?

Rahasianya adalah pengalaman. Saya telah menerbitkan hampir 20 buku dalam waktu 3 tahun, dalam berbagai bidang, filsafat, Psikologi, marketing, Pertanian dsb. Dan ini membuat saya mengenal banyak penerbit dan mengetahui naskah seperti apa yang mereka butuhkan.

Selain itu melalui observasi berbagai jenis buku yang terbit dan tingkat penjualan buku-buku saya, maka saya kemudian mengetahui tema-tema seperti apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh pembaca buku di Indonesia. Dan seperti apa pola penyajian naskah yang disukai kebanyakan orang.

Jadi sense of writer yang sebenarnya saya tularkan kepada orang lain. Saya hanya mengajarkan penulis pemula untuk melakukan apa yang lakukan ketika saya menulis buku dan sukses menembus penerbit. Sebuah pengetahuan yang mungkin saya kuasai dalam waktu yang tidak singkat, dengan berbagai kegagalan.

Bagaimanapun saya juga pernah merasakan bagaimana naskah-naskah saya ditolak, mendapatkan kritik dari penerbit. Sampai saya terus mengembangkan kemampuan saya hingga saya mengetahui hal-hal yang penting dilakukan penulis. Seperti menentukan tema yang menarik, membangun outline yang baik, membuat tulisan yang memikat mata pembaca dan pengemasan naskah yang apik. Jadi melalui bimbingan yang saya berikan hal ini yang kemudian saya tularkan.

Walaupun demikian tidak semua bimbingan saya bisa meraih sukses untuk mendapatkan gelar sebagai penulis. Beberapa diantaranya gagal meskipun saya sudah membagikan apa yang saya ketahui. Masalahnya terletak pada motivasi. Kebanyak dari mereka adalah orang yang bersemangat di awal namun kemudian meninggalkan kegiatan menulisnya hanya dengan alasan sibuk, banyak pekerjaan dsb…

Namun bagi penulis yang sukses menerbitkan buku mereka mendapatkan manfaat lebih dari yang mereka bayangkan. Salah satu dari bimbingan saya meraih keuntungan dari berbagai undangan pembicara di berbagai seminar. Belum lagi ada beberapa penulis lainnya yang sukses menjual produk dan jasa yang ia promosikan tidak langsung di bukunya. Namun kebanyakan manfaat yang tidak terduga tersebut adalah berupa akselerasi karir dan popularitas karena dengan menulis buku mereka bisa menyebarkan pemikirannya dan bagi yang tertarik dengan ide-idenya akan mendaulatnya sebagai pakar atau tokoh idola.

Tentu tujuan saya melakukan ini adalah untuk mewujudkan visi saya melahirkan 100 orang penulis dalam waktu 3 tahun. Semoga impian ini bisa saya raih.

Bagi Anda yang ingin menjadi Bimbingan saya dengan SISTEM KERAS, silahkan menghubungi langsung ke nomor saya 085925077652, namun saya hanya menerima tidak lebih dari 5 orang.

Rabu, 05 Januari 2011

MENGUBAH KISAH HIDUP MENJADI BUKU


Ternyata tidak hanya pengetahuan saja yang layak dijadikan sebuah buku. Pengalaman hiduppun dapat dituangkan menjadi sebuah buku. Konon novel Laskar Pelangi didasarkan pada pengalaman hidup masa lalu Andrea Hirata di Pulau Belitung. Atau buku Anne Frank: The Diary of a Young Girl diabadikan dari buku harian seorang gadis remaja yang ikut menjalani penyiksaan Nazi Jerman di Holocaust.

Tidak semua pengalaman Anda layak dibukukan. Tentu sebaiknya Anda memilih sesuatu dari kehidupan Anda yang bisa memberikan inspirasi, motivasi dan solusi bagi orang lain. Misalnya saja pengalaman setiap hari pergi ke kantor Anda tuliskan dipastikan tidak akan menarik pembaca. Karena pengalaman seperti itu juga dialami oleh banyak orang dan tidak ada hal yang unik di dalamnya.

Namun berbeda dengan pengalaman yang tidak biasa. Misalnya Anda berasal dari keluarga yang kurang mampu namun mampu mengembangkan karir Anda hingga meraih sukses luar biasa. Tentu banyak orang yang ingin tahu bagaimana pengalaman Anda meraih sukses tersebut. Apa keputusan yang Anda ambil? Bagaimana cara Anda mengembangakan dan memotivasi diri Anda?

Atau mungkin pengalaman tersebut yang tidak menyenangkan, misalnya berada ditengah konflik. Pengalaman tidak biasa ini selain menggugah juga bisa mengingatkan pembaca Anda bahwa kehidupan ditengah konflik itu tidak menyenangkan. Oleh sebab itu penting bagi setiap orang untuk menjaga kerukunan.

Tentu Anda banyak kisah hidup yang bisa Anda tuliskan dan memberikan inspirasi bagi orang banyak. Tinggal Anda memilih hal yang yang layak Anda tuliskan.

Format penulisan untuk sebuah pengalaman hidup bermacam-macam. Bisa berupa autobiografi, berbentuk jurnal harian, atau berupa buku how to dimana contoh-contohnya Anda ambil dari pengalaman hidup Anda sendiri.

Oleh sebab itu coba amati sesuatu dari kehidupan Anda, barangkali Anda memiliki sesuatu dari pengalaman Anda yang bisa Anda tuangkan menjadi sebuah buku.

Senin, 03 Januari 2011

MEMBUAT TULISAN BERSIFAT OPINI


Untuk membuat tulisan opini maka Anda harus memiliki kemampuan membuat tulisan yang bersifat argumentasi, dimana Anda memiliki sebuah pandangan yang ingin Anda pertahankan. Apalagi jika Anda ingin menguggah pandangan yang tengah berkembang di tengah-tengah masyarakat. Misalkan Anda memiliki pandangan bahwa “Indonesia seharusnya menjadi negara superpower”, dan ini tentu bertolak belakang pada kenyataan bahwa Indonesia masih menjadi negara yang morat marit. Maka ketika akan menuangkannya ke dalam tulisan maka anda akan berusaha menunjukkan bagaimana pandangan Anda itu benar.

Mengapa tulisan demikian akan lebih berbobot karena tulisan tersebut menunjukkan posisi Anda, cara pandangan Anda terhadap sebuah persoalan yang dihadapi manusia. Sekaligus menunjukkan bagaimana kemampuan Anda mengembangkan argumentasi berdasarkan fakta-fakta yang mungkin Anda ketahui dan tidak ketahui banyak orang. Serta menunjukkan kemampuan Anda melakukan analisa mendalam.

Buatkan tesis Anda

Langkah pertama tentunya dengan membuat tesis (pandangan )yang ingin Anda pertahannya dalam tulisan Anda. Pandangan ini biasanya akan Anda munculkan di pendahuluan tulisan Anda atau pada alinea awal.

Cara mudah untuk menentukan tesis atau pandangan adalah dengna terlebih dahulu mengajukan pertanyaan yang ingin dijawab. Tentunya adalah pertanyaan yang bersifat filsafat dan bukan pertanyaan yang sebetulnya dijawab oleh penelitian ilmiah. Misalnya “Apakah penerapan teknologi cloning bisa diterima secara moral?, merupakan pertanyaan filsafat dan bukannya “ Apakah cloning terhadap manusia mungkin dilakukan dengan menggunakan jaringan rambu? Karena pertanyaan ini lebih mungkin dijawab melalui sebuah proses penelitian.

Ada beberapa kriteri tesis yang baik:

Pertama ini bersifat spesifik dan menunjukkan posisi Anda. Pertanyannya adalah apakah aborsi bisa diterima secara moral Misalnya “Menurut pandangan saya bahwa dalam bentuk janin seseorang sudah memiliki hak untuk hidup sehingga aborsi adalah tindakan yang tidak bisa diterima secara moral. Disini jelas secara spesifik anda menujukkan ketidaktidaksetujuan dengan aborsi dan argumennya. Sedangkan contoh tesis yang kurang baik misalnya saja “ Saya akan mendiskusikan beberapa bentuk ketidaksetujuan terhadap relavisme moral” namun Anda tidak menujukkan apakah anda setuju atau tidak dengan relavisme moral.

Kedua, Tesis dan pandangan yang ini anda pertahannya sesuai dengan target tulisan yang ingin anda tulis. Jadi jika ingin membuat tulisan berupa artikel 10 lembar barangkali terlalu singkat jika tesis yang ingin yang ada pertahankan adalah “Kebenaran empirisme adalah sesuatu yang mustahil”. Karena untuk mempertahankan tesis ini anda barangkali harus membuat buku ratusan lembar. Akan lebih baik jika Anda memilih sebuah ulasan tentang “apakah etanasian secara sukarela dapat diterima secara moral?”.

Ketiga, tesis yang dipertahankan merupakan pandangan yang menimbulkan pro dan kontra Misalnya “ Membiarkan orang mati kelaparan adalah tindakan yang tidak bermoral” adalah sebuah tesis yang kurang menarik untuk diperbahas karena semua orang sepakat bahwa hal tersebut negative. Mungkin akan lebih menarik jika tesisnya berupa“ Mengorbankan sekelompok masyarkat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas merupakan tindakan yang tidak etis”.

Setelah jelas tesis Anda maka susunlah pandangan anda tersebut disertai dengan argument pendukungnya. Artinya anda harus menunjukkan alasan mengapa anda setujua dengan pendapat tersebut. Misalnya anda memiliki pandangan Aborsi adalah tindakan bermoral dengan argument karena pada janin adalah juga manusia yang memiliki hak untuk hidup.

Setelah Anda telah memiliki sebuah tesis dan sebuah argument yang mendukungnya mulailah menyusun tulisan Anda. Misalkan tesis Anda Aborsi adalah sebuah tindakan yang tidak bermoral. Maka yang perlu anda lakukan mempertahankan tesis Anda, dan argument anda perlu juga Anda perkuat. Jika argument anda adalah bahwa janin juga merupakan manusia yang telah memiliki hak. Maka inipun perlu anda dukung dengan berbagai data-data ilmiah tentang mengapa janin sudah dapat dikatakan sebagai manusia.

Demikian halnya dengan pandangan Anda bahwa hak hidup adalah sesuatu yang melekat pada kehidupan manusia. Maka anda juga perlu mendukung pandangan ini dengan berbagai kutipan, atau sebuah argument. Intinya ketika anda membeberkan tesis anda maka anda memiliki posisi yang kuat.

Mulai membangun tulisan
Untuk langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah melakukan brainstorming dan research. Brainstroming adalah anda mencoba memikirnak masalah yang Anda bahas dan benarkan Anda yakin dengan tesis Anda? Atau apa saja yang muncuk ketika anda coba memikirkan topic yang akan anda bahas. Setelah itu tuliskan hal tersebut.

Sedangkan research adalah bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau pandangan yang terkait dengan topic yang akan anda kembangkan. Anda bisa mengutip dari hasil-hasl penelitian atau dari pandangan-padangan yang bersifat filosofi, untuk mendukung dasar argument anda.

Setelah itu mulaiha membangun tulisan Anda, dimana tulisan filsafat terdiri dari 3 bagian yakni, pembukaan, badan dan penutup.

Bagian pembukaan merupakan pengantar terhadap topic yang akan Anda bahas. Tujuannya untuk memudahkan pembaca untuk memahami tulisan Anda selanjutnya. Adapun termasuk pada bagian ini tesis yang ingin Anda pertahankan. Serta menjelaskan mengapa permasalahan dan tesis Anda perlu untuk dibahas lebih lanjut

Saya coba mengulas tentang aborsi yang menjadi polemic akhir-akhir ini. Apakah aborsi boleh dilakukan dengan tujuan praktis atau tidak. Namun menyangkut persoalan tersebut ini saya berada pada kubu yang menolak legalitas aborsi. Karerna hal tersebut menyangkut penghormatan hak manusia yang belum mampu berkomunikasi kepada kita…

Sedangkan untuk bagian badan tulisan berisikah hal-hal antara lain (1) pandangan-pandangan anda, konsep maupun terhadap topic yang ingi diskusikan, (2) argument anda terkait dengan tesis yang ingin anda pertahankan (3) Kritik atau pandangan yang bertilak belakang dengan pandangan anda serta respon Anda terhadap hal tersebut.

PAda masimg-masing alinea sebaiknya hanya memunculkan sebuah ide atau sekumpulan ide yang berkaitan. Sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami pandangan dan argument anda secara bertahap. Dimana setiap badan paragraph adalah sebuah langkah

Sedangkan pada bagian kesimpulan Anda menekankan kembali tesis dan argument anda namun jangan seperti mengcopy kata-kata Anda di bagian pendahuluan. Pada bagian ini Anda berusaha melakukan usaha terakhir untuk meyakinkan pembaca anda bahwa pendapat Anda cukup masuk akal untuk diterima karena memiliki landasan argument yang logis. Disamping itu andapun dapat menambahkan bagian ini dengan keterbatasan argument atau implikasi yang mungkin jika pandangan Anda diteruma secara luas..

Sabtu, 01 Januari 2011