;

Selasa, 07 Juli 2009

PROMOSI “UNTUNG “ DENGAN MENERBITKAN BUKU


Promosikan produk atau jasa lewat majalah atau koran barangkali hal lazim dilakukan oleh perusahaan ataupun perseorangan? Namun bagaimana dengan promosi melalui buku?

Menerbitkan buku adalah salah satu alternatif menarik dalam berpromosi. Biasanya buku akan cenderung menarik pembaca yang memiliki keterikatan kuat dalam suatu bidang. Misalkan seseorang yang ingin membuka kebun sawit, tentu bakal mencari buku-buku tentang budidaya sawit.

Seandainya saja sebuah perusahaan benih, atau alat perkebunan menerbitkan buku kiat-kiat bertanam sawit, tentu ia bisa merekomendasikan jenis benih atau alat yang dimilikinya. Tentu si pembaca yang haus akan informasi akan lebih mudah tergerak membeli produk yang ditawarkan tersebut. Karena cenderung untuk menerima hal-hal dari buku referensinya tersebut.

Tentang Biaya
Jika dilihat dari segi biaya, membuat buku kadang tidak jauh berbeda dengan memasang iklan di majalah atau koran. Konon untuk memasang iklan di sebuah majalah perkebunan, sebuah perusahaan bisa mengeluarkan biaya hingga 10 s.d 20 juta untuk tampilan yang lux. Sedangkan untuk membuat buku tips-tips yang tidak lebih dari 100 lembar untuk 3000 exp juga dibutuhkan biaya kurang lebih sama.

Mungkin dari segi pembaca, majalah mungkin bisa menjaring pembaca hingga 1.000 atau 3.000 orang untuk setiap edisi. Namun sebuah iklan harus bersaing dengan iklan lainnya. Dan akalanya tidak seluruh pembaca rela membolak-balik halaman promosi.

Sedangkan untuk buku, mungkin pembelian agak lebih lambat, namun informasi hanya satu sumber yakni si pemilik buku, perusahaan yang tengah mempromosikan produknya.

Untung ada Buku
Bukan tidak mungkin naskah trik-trik dengan promosi terselubung mendapat persetujuan dari penerbit untuk dicetak. Karena kebetulan sesuai dengan tema yang sedang dibutuhkan oleh penerbit. Jadi si perusahaan bebas dari biaya cetak.

Atau kalaupun melakukan penerbitan sendiri, bisa saja biayanya ditutupi dengan menyediakan space iklan di buku tersebut. Tinggal mencari rekanan untuk ikut-ikutan nimbrung memasang logo atau bennernya di salah satu halaman di buku tersebut. Dengan syaratnya patungan membayar "ongkos cetak".

Belum lagi kalau buku itu laku sehingga biaya yang dikeluarkan bisa kembali. Atau malah untung. Jadi dengan demikian berpromosi tidak mesti harus mengeluarkan biaya namun juga bisa meraup untung.

Oleh sebab siapa bilang menerbitkan buku hanya untuk berbagai pengetahuan dan informasi. Ternyata juga bisa dijadikan sarana berpromosi. Dan hebatnya bisa tanpa biaya malah mendapatkan "untung".

Tidak ada komentar: