;

Senin, 25 Mei 2009

SETIAP ORANG BERHAK MENULIS BUKU


Apa yang saya ketahui terbatas, dan saya bukan seorang yang jenius ataupun akademisi brilian. Namun saya bisa menerbit 3 buku dalam waktu 4 bulan dan sedang mempersiapkan 6 naskah lagi. Maka jika saya bisa Andapun bisa.

Banyak orang berpikiran bahwa buku hanya bisa ditulis mereka yang ahli. Artinya buku tentang psikologi ditulis oleh para pakar psikiatri. Atau buku tentang pertanian ditulis oleh para peneliti agronomi.

Namun menurut saya pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bahkan kebanyakan buku bukanlah ditulis orang yang paling ahli dibidangnya, melainkan orang yang hanya tahu sedikit namun mau membagikannya.

Suatu ketika seorang peneliti memberikan komentar pada saya bahwa kebanyakan buku tentang bidang yang ia kuasai umumnya dangkal. Dan ditulis oleh mereka yang sebenarnya bukan ahli dibidangnya.

Dan memang nyatanya demikian. Banyak buku-buku psikologi praktis ditulis oleh penulis-penulis muda dan hanya didasarkan pengalamannya.

Apakah salah seorang yang dangkal pengetahuan menulis buku? Tidak, nyatanya buku yang ditulis orang-orang yang kadang bukan seorang pakar, atau hanya sekedar praktisi laku di terima oleh penerbit dan laku pasaran.

Artinya banyak orang yang menganggap buku tersebut bermafaat sehingga rela merogoh kocek mendapatkan buku tersebut.

Jika demikian siapakah saja diperkenankan membuat buku? Tentunya siapa saja.

Mengapa demikian?

Apa yang bisa dibagikan
Untuk menjelaskannya lebih lanjut saya akan memberikan penjelasan apa fungsi buku itu bagi pembaca.

Buku adalah sumber kesenangan dan pengetahuan bagi pembacanya. Jika isinya tidak menyenangkan dan memuaskan rasa ingin tahu pembaca maka buku itu tidak akan dibaca.

Dan apa yang menyenangkan bagi pembaca tentunya hal-hal yang baru, spektakuler, hal yang menakutkan, membuat tertawa. Atau hal-hal yang bisa merubah suasana perasaan bagi pembaca dan memberikan sebuah pengalaman emosional tertentu.

Setiap kita memiliki pengalaman hidup yang tidak dialami orang lain. Misalnya anda pernah pergi ke Bali. Anda pernah melihat sebuah bencana mengerikan. Atau anda pernah merasakan sakit hati.

Pengalaman ini mungkin bagi Anda biasa-biasa saja, namun bagi orang yang belum pernah mengalaminya tentunya menimbulkan rasa ingin tahu. Sehingga pengalaman anda tersebut menjadi bernilai bagi mereka.

Sehingga tidak heran sebuah buku bertanjuk pengalaman seorang penulis berjalan-jalan mengelilingi dunia laris manis di pasaran. Karena banyak orang yang ingin tahu tentang rasa jalan-jalan ke tempat-tempat yang asing baginya.

Buku-buku yang bersumber dari pengalaman bisa dituliskan dalam bentuk tulisan semacam bio-grafi namun juga bisa dalam bentuk novel atau cerita.

Namun kehebatan seorang penulis tidak hanya terletak pada seberapa unik pengalaman yang dimilikinya. Tapi juga bagaimana ia mengemas kisah tersebut menjadi begitu menggugah.

Misalnya seorang ibu rumah tangga yang ingin menuliskan pengalamannya merawat si kecil berumur 3 tahun. Jika ia menjelaskan secara datar, bahwa ia setiap hari memberi makan jam sekian, memandikannya dengan air hangat dsb...dsb..mungkin tidak terlalu menarik.

Tapi jika si penulis bisa mengeksplorasi bagaimana pusingnya ia ketika si kecil menjatuhkan sabun dan kemudian membuat terpleset, maka ceritanya menjadi menarik.

Atau bagaimana si kecil tiba-tiba memberi cium tanda terima kasih pada ibunya setelah memandikannya. Artinya ada termuat hal-hal yang kompleks dan tidak lazim di dalamnya.

Kemudian terkait dengan pengetahuan, banyak hal bisa Anda bagikan dalam sebuah buku. Karena apa yang Anda ketahui, walaupun tidak terlalu mendalam, tapi tidak diketahui kebanyakan orang.

Misalnya Anda ingin membagikan bagaimana cara Anda belajar mengetik 10 jari di komputer. Tentu bagi ahli komputer buku Anda adalah buku kacangan alias tidak bermutu. Namun bagi mereka yang baru belajar komputer buku Anda sangat bernilai.

Saya menulis buku “ Koi for Beginner”, tentang bagaimana cara mengatasi kendala memelihara koi pada awal pemeliharaan. Buku ini saya dasarkan pada pengalaman saya belajar memelihara ikan koi.

Mungkin bagi para pakar koi buku ini adalah buku yang cocok menjadi bahan bacaannya, namun bagi kebanyakan orang buku ini menjadi pandungan yang sangat membantu. Karena ditulis dengan sederhana dan kendala yang disampaikan adalah yang dialami para pemula pemelihara koi.

Bahkan kebanyakan buku yang membagikan tentang pengetahuan atau kiat-kiat praktis, ditulis berdasarkan pengalaman. Seperti buku kita bertanam Rami yang ditulis seorang Ibu Rumah Tangga, yang kebetulan memilik usaha sampingan menjadi pengumpul produksi rami. Atau buku tentang merawat anjing bukannya ditulis seorang pakar binatang melainkan seorang hobis.

Saatnya untuk Memulai
Jadi sipapun pada dasarnya bisa menulis buku. Selama ia merasa memiliki pengalaman unik yang bisa dibagikan. Atau pengetahuan, walaupaun sedikit, namun bermanfaat bagi orang lain.

Oleh sebab itu rasanya tidak perlu iri melihat orang-orang yang bisa memampangkan karyanya di toko-toko buku ternama. Karena siapapun bisa memperoleh kesempatan demikian. Jadi mulailah menulis.

Tidak ada komentar: