Saya sering menghadapi kesulitan mendapatkan foto-foto orisinil ketika menyusun sebuah naskah, khususnya yang bertemakan pertanian. Ketika saya menulis buku tentang “waralaba benih” saya harus mau berjibaku mengumpulkan foto yang relevan untuk naskah saya. Bahkan harus sedikit merogoh kocek untuk membeli CD kumpulan gambar-gambar kelapa sawit.
Karena ketika saya menyebutkan “benih kelapa sawit” dalam naskah tersebut, akan sangat mudah bagi pembaca membayangkannya ketika saya menampilkan gambar benih tersebut .
Oleh sebab penulis buku-buku bertajuk pertanian, peternakan atau tema-tema yang membutuhkan gambar sebagai ilustrasi atau memberikan konteks penulisan, sebaiknya rajin untuk mengumpulkan foto-foto menarik.
Idealnya seorang penulis memiliki kamera pribadi yang dapat menghasilkan gambar beresolusi tinggi. Dan setiap hasil jepretan di lapangan sebaiknya dipilih yang berkualitas baik dan disimpan dalam file khususnya. Bisa saja gambar-gambar tersebut saat ini tidak dibutuhkan, tapi ketika akan menulis naskah yang berkaitan foto-foto tersebut menjadi sedemikian berharga.
Adakalanya semakin orisinal gambar yang Anda miliki akan semakin bernilai buku Anda. Coba bayangkan Anda menulis buku tentang "binatang aneh penghuni hutan Sumatera" dan Anda bisa menampilkan berbagai bentuk binatang aneh, hasil jepretan Anda sendiri . Bisa jadi orang kemudian membeli buku Anda karena penasaran ingin melihat hasil cepretan Anda tersebut.
Oleh sebab itu mengoleksi foto-foto juga menjadi kebutuhan seorang penulis. Khususnya untuk buku-buku yang membutuhkan ilustrasi secara visual.
Minggu, 06 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar