;

Sabtu, 24 September 2011

BIMBINGAN PENYUSUNAN DAN PENULISAN TESIS

Kami menyediakan jasa penyusunan dan penulisan tesis untuk bidang manajemen, dan ekonomi. Adapun layanan yang kami berikan adalah:

1. Pemilihan tema penelitian
2. Melakukan bimbingan terkait metodologi penelitian
3. Melakukan bimbingan penulisan proposal atau tesis
4. Melakukan bimbingan terkait pengolahan data
5. Dsb

Untuk bimbingan ini kami khususnya untuk Anda yang berdomisili di Jakarta, karena kami mengsyaratkan adanya tatap muka. Biaya yang kami tetapkan min Rp. 3.500.000 (disesuaikan dengan tingkat kesulitan) Untuk info lebih lanjut hub 085925077652

JASA GHOSTWRITER

Kami menyediakan jasa ghostwriter atau penulisan buku bagi Anda yang memiliki waktu yang terbatas untuk menulis sebuah buku. Dengan ketentuan kerjasama sebagai berikut:

1. Sebagai ghostwriter, kami akan ”bekerjasama” dengan penulis utama, menuliskan buku atas nama penulis utama.

2. Sipayung Consultant akan menbantu penulis utama di dalam menyusun outline, judul, membangun tulisan menggunakan materi yang bersumber dari penulis, baik berupa tulisan kasar, artikel, powerpoint atau video.

3.Setiap tulisan yang berhasil diselesaikan Sipayung Consultant akan diserahkan kembali kepada pihak pertama untuk dikoreksi atau memberikan tambahan materi, mengingat bahwa yang menguasai substasi naskah adalah penulis utama

4. Setelah naskah selesai Sipayung Consultant akan melakukan editing dan finishing akhir sebelum naskah dikirim ke penerbit

5.Jangka waktu kerjasama adalah hingga naskah selesai.

6.Jika naskah terbit, maka karya tersebut sepenuhnya menjadi milik pihak penulis.

7.Biaya kerjasama adalah min Rp. 3.500.000 untuk 50 lembar naskah, dengan format Times Roman 12, spasi 1.

8. Pembayaran dilakukan dimuka adalah sebesar 50 % di awal, setelah naskah selesai (setelah siap naskah dikirim ke penerbit) dilakukan pelunasan 50 % sisa biaya. Pembayaran dilakukan ke Bank Mandiri Cab Depok a.n. Halomoan Hendratno A. No Rek 1570000914094 Sipayung Consultang akan mulai bekerja setelah penulis melakukan pembayaran awal.

Minggu, 18 September 2011

PERHATIKAN PREDIKAT

Anda ingin tahu cara membuat kalimat yang menggigit? Salah satu triknya adalah dengan memperhatikan pemilihan kata predikat.

Penggunaan predikat menjadi titik sentral kalimat menjadi enak dibaca atau tidak. Langkah pertama tentu, sebagaimana sering disebutkan dalam berbagai buku-buku menulis adalah selalu menggunakan kalimat aktif. Misalnya “Saya memakan nasi” jelas lebih enak dibaca dibandingkan “Nasi dimakan oleh saya”.

Namun trik membuat kalimat menjadi enak dibaca tidak berhenti pada penggunaan kalimat aktif. Tapi juga bagaimana Anda memilih kata kerja sebagai predikat.

Misalnya kalimat

Saya “memegang” pohon

Kata “memegang” dapat digantikan dengan kata lainnya yang memiliki arti yang berbeda. Seperti menyentuh, menjamah, mengenggam.

Nah, untuk membuat kalimat yang enak dibaca maka terkait pemilihan kata ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

Pertama, pilihlah kata yang lebih konkrit atau yang biasa digunakan sehari-hari. Misalnya Saya mengafirmasi kehadirannya. Mungkin bisa diubah menjadi Saya mencek kehadirannya.

Kedua, pilihkan kata yang berasosiasi dengan nafsu atau hasrat. Tulisan ini menarik perhatian saya bisa diubah menjadi Tulisan ini mengairahkan saya. "Penampilan sangat memancing saya untuk melihat" diubah menjadi "Penampilannya mengoda saya untuk melihat".

Ketiga, gunakan kata yang bersifat analogi. Misalnya "Tulisan itu menarik perhatian saya", diubah menjadi "Tulisan ini memaku mata saya". "Ayah saya memeluk saya" diubah menjadi "Ayah melingkarkan lengannya di badan saya".

Oleh sebab itu ketika Anda melakukan pengemasan tulisan perhatikan kembali kata kerja yang Anda gunakan sebagai predikat. Tentu ada elemen subjektivitas untuk memilih mana kata yang enak dibaca atau tidak. Namun Anda setidaknya sudah mengetahui focus pertama Anda ketika mengemas tulisan Anda. Setelah itu cobalah mengubah-ubah kata kerja yang Anda gunakan sebagai predikat.

Jika kata yang Anda gunakan terlalu abstrak, dan terdapat padanan kata yang lain, coba ubah dan rasakan dampaknya ketika Anda membaca. Atau jika Anda bisa menyelipkan atau menggantikan kata-kata yang berasosiasi dengan nafsu, coba terapkan dan nilai hasilnya. Dengan demikian tulisan Anda memiliki kemampuan memaku mata pembaca.

Kamis, 15 September 2011

"SAYA PENGEN JADI PENULIS, KAK!"


Gadis remaja itu melihat saya dengan pandangan yang lugu.

“ Kak, saya pengen jadi penulis”, ungkapnya polos.

“ Ya, kakak akan bantu kamu, tapi kamu harus ikuti apapun yang kakak ajarkan”, kata saya.

Ia mengangguk dengan mata berminar-binar.

Ini adalah cuplikan pertemuan saya dengan salah satu bimbingan saya yang ingin sekali menjadi penulis di toko buku Gramedia Depok. Selanjutnya sayapun memutuskan akan membimbing ,si anak remaja yang memiliki antusias yang tinggi tersebut, hingga ia mewujudkannya mimpinya.

Saya memberikan bimbingan jarak jauh melalui email dan telepon kurang lebih 3 bulan. Sepanjang proses tersebut , ia mengikuti setiap arahan yang saya berikan. Naskahnya berhasil ia selesaikan sesuai target yang kami tetapkan. Hasil akhirnya, cukup fantastik!! Seolah tidak mengambarkan jika penulisnya masih remaja.

Sayapun dengan penuh keyakinan mencarikan penerbit untuk naskah si gadis remaja tersebut. Dan kemudian mengirimkannya melalui email. Hasilnya, dalam 1 bulan salah satu penerbit ternama bersedia menerbitkan naskah tersebut.

Ketika saya mengabarkan jika naskahnya akan segera diterbitkan melalui telepon, ia gembira luar biasa dan mengatakan seperti sedang bermimpi. Dan diakhir pembicaraan ia mengatakan “Terima kasih, kak”.

Kunci Sukses
Apakah keberhasilan si penulis remaja menjadi penulis sepenuhnya karena saya?

Turut juga ditentukan oleh si penulis muda itu. Saya bisa merasakan atusias luar biasa dari sang “adik penulis” untuk bisa menerbitkan karyanya, sesuatu yang jarang saya temui dari orang-orang yang mengungkapkan hasratnya menjadi seorang penulis.

Ia mengerjakan tugas-tugas dengan komitmen yang tinggi. Ia tidak pernah menunda-nunda untuk mengerjakan tugas-tugas dari saya dan mengerjakannya dengan sepenuh hati.

Selain itu, ia memiliki keyakinan akan dirinya. Ada banyak alasan baginya untuk menganggap bahwa mustahil baginya menjadi seorang penulis. Ia masih remaja. Masih sekolah di bangku SMA. Menulis baginya adalah sekedar hobi. Namun ia bisa mewujudkan impiannya menjadi seorang penulis.

Berbeda dengan kebanyakan orang yang memilki sejumlah alasan untuk tidak PD menjadi penulis. Entah karena usia yang masih muda, pendidikanlah. Atau karena menurutnya tulisannya kurang menarik. Jadi tidak heran, meskipun mengaku ingin jadi penulis, namun ia tidak pernah mewujudkannya.

Jadi, jika gadis muda ini bisa menjadi penulis, bagaimana dengan Anda?

Minggu, 11 September 2011

OTAK: MENULIS SEBAGAI AKTIVITAS NORMAL


Jika pada waktu luang, Anda senantisa mengisinya dengan nonton televisi, tidur, main game, dsb, maka otak Anda akan menganggap bahwa ini adalah hal yang normal yang Anda lakukan. Dan otak Anda akan mempertahankan aktivitas ini agar berulang.

Jadi kalau Anda tidak nonton televisi, tidur siang, nonton Carmen Electa, maka Anda merasa gelisah atau sesuatu yang tidak nyaman. Ini adalah upaya otak Anda, tanpa Anda sadari, mendorong Anda untuk mempertahankan aktivitas normal Anda. Do it again!

Demikian halnya ketika Anda mencoba membiasakan menulis. Maka Anda merasakan hambatan berupa:

1. Malas
2. Bosan
3. Capek
4. Ngantuk
5. Ide-ide mandek

Mengapa ?

Karena menurut analisa otak Anda, menulis belum termasuk dalam daftar aktivitas normal. Jadi harus dibredel atau dihambat. Dengan menulis maka akan ada aktivitas lainnya yang lazim Anda kerjakan, seperti tidur, olahraga, pacaran, mancing dsb tergeser. “ Stop jangan kerjakan itu untuk saat ini!”, demikian pesan otak Anda.

Lalu bagaimana agar menulis menjadi kebiasaan dan Anda bisa terbebas dari hambatan yang saya sebut di atas?

Ubah apa yang normal menurut otak Anda! Anda harus merusak database normal dalam pikiran Anda (menurut istilah saya).

Caranya, lakukan secara berulang sesuatu yang ingin dilist sebagai aktivitas normal dalam otak Anda. Kalau Anda ingin menjadikan menulis sebagai kebiasaan, lakukan setiap hari.

Agar Anda bisa mengindahkan hambatan dalam diri Anda, tetapkan target, misalnya dalam 1 bulan Anda akan menulis 20.000 kata. Jika perlu ciptakan hukuman bagi diri Anda jika Anda tidak menulis.

Jika Anda sudah melakoni ini selama beberapa bulan secara konsisten, otak Anda akan memasukkan menulis sebagai bagian dari list aktivitas normal Anda. Kalau sebelumnya, ketika menulis Anda merasakan hambatan, setelah menjadi kebiasaan, maka yang terjadi sebaliknya. Anda merasa gelisah, tidak nyaman jika tidak menulis. Sydrom ini umumnya lazim dialami para penulis profesional. Komentar salah satu penulis senior “ Saya merasa badan saya tidak sehat jika saya tidak menulis”.

Jadi kalau Anda merasa mandek, ide mentok, tidak mood, dsb ketika mencoba menulis ini adalah indikasi otak Anda sedang bekerja agar Anda kembali menjalani aktivitas lama Anda saat mengisi waktu. Oleh sebab itu rombaklah apa yang normal dalam otak Anda, dan jadikan menulis sebagai kebiasaan baru.

Kamis, 08 September 2011

BIMBINGAN MENCIPTAKAN USAHA E-LEARNING

Anda ingin memiliki memiliki e-learning sendiri, dimana Anda mengajar ratusan orang tanpa harus mengajar di depan kelas? Dengan potensi memperoleh penghasilan, hanya dengan menggunakan email, blog, dan di depan komputer.

Kami siap membagikan rahasia kami menciptakan e-learning (menulis, bisnis online, benih) kepada Anda. Adapun yang akan kami ajarkan adalah:

1. Menentukan pengetahuan dan skill yang dapat Anda tawarkan via internet
2. Menciptakan situs yang bisa memasarkan keahlian Anda
3. Cara memasarkan jasa via internet
4. Cara merancang metoda bimbingan yang tidak merepotkan
5. Cara membuat materi berupa video, modul, ebook dan tugas
6. Cara menentukan rate bimbingan

Bagi yang berminat hub 085925077652

MENJADI SEORANG GHOSTWRITER

Ghostwriter merupakan penulis professional yang menawarkan jasa penulisan buku, artikel, pidato kepada pihak lain. Namun saat ini seorang ghostwriter lebih lazim dikenal sebagai penulis bayangan untuk sebuah buku.

Mungkin Anda sering bertanya-tanya, ada banyak orang-orang yang Anda kenal memiliki kesibukan yang tinggi, namun masih sempat menulis dan menerbitkan buku?

Besar kemungkinkan mereka menggunakan jasa seorang ghostwriter. Jelas, dengan kesibukannya, mereka akan sulit menyisakan waktu untuk menulis.

Pertanyaannya, apakah profesi ini tidak bertentang dengan etika? Menurut saya tidak selama apa yang dituliskan tetap pemikiran si pemilik buku dan bukan si penulis. Yang tidak etis adalah jika seorang dilabeli pakar bukan karena sesuatu yang ada di kepalanya tapi bersumber dari pikiran orang lain.

Dan kalau ada penulis yang dengan sengaja menjual ide-idenya agar kemudian “seolah milik orang lain”, menurut saya adalah sebuah bentuk kebodohan. Jelas akan lebih baik si penulis memasarkan diri sebagai pakar di suatu bidang melalui karya-karyanya. Karena ke depannya ia memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan tidak hanya dari royalty atau penjual bukunya. Tapi juga dari sebagai pembicara atau konsultan dengan potensi penghasilan yang lebih besar dari sekedar menerbitkan buku.

Langkah-langkah Menjadi Ghostwriter
JIka Anda ingin menjadi ghostwriter penulisan buku, langkah awal yang perlu Anda lakukan jelas, menulis dan menerbitkan buku Anda. Sebaiknya Anda memiliki lebih dari 2 judul buku yang sudah terbit baru kemudian menawarkan jasa sebagai ghostwriter.

Mengapa? Jelas ini bertujuan agar Anda memiliki kredibilitas di mata klien. Pasalnya, orang akan bertanya, bagaimana Anda bisa menciptakan buku untuk orang lain, toh, Anda tidak pernah menulis buku.

Jika Anda sudah memenuhi hal di atas, Anda sudah bisa menawarkan jasa Anda kepada orang lain. Entah melalui internet, menggunakan brosur, menginformasikan kepada rekan-rekan dsb. Namun Anda harus menentukan dari awal jenis buku yang Anda tulis dan berapa rate Anda. Mengenai rate ini tidak ada patokannya. Penentunya adalah jam terbang dan popularitas. Umumnya ghostwriter menentukan ratenya per lembar. Misalnya 30.000/lembar , 100.000/lembar, dsb.

Ketika Anda mendapatkan klien, sebaiknya pastikan beberapa hal, antara lain:

1.Ingatkan jika substansi tulisan itu menjadi tanggung jawab klien Anda. Dan materi pendukung seperti bahan presentasi, video, artikel dsb harus dan wajib disediakan yang bersangkutan. Jangan sampai klien Anda mengatakan “ Kok, isi tulisan ini kurang mendalam dan berbeda dengan pandangan saya”. Kalau ada yang tidak pas dengan apa yang Anda tulis terkait isi, itu bisa berarti pengguna jasa Anda tidak menyediakan materi secara memadai atau tidak menjelaskan kepada terlebih dahulu tetap yang ingin Anda tuliskan.

2.Ingatkan jika Anda memiliki gaya bahasa tersendiri. Sebaiknya sebelum memutuskan kerjasama, pastikan klien Anda sudah membaca buku karya Anda. Jangan sampai kemudian ia berkata “ Kok, saya kurang pas dengan cara Anda menulis”. Jelas, dengan Anda memiliki karya dan sudah diterbitkan oleh penerbit, apalagi yang sudah punya nama seperti Gramedia, Mizan dsb, itu sudah membuktikan bahwa Anda memiliki kemampuan menulis. Itu bukan berarti Anda tulisan Anda kurang baik melainkan karena gaya penulisan Anda tidak cocok dengan selerannya.

3.Karena buku ini akan menjadi karya dari klien Anda, sebaiknya yang bersangkutan ikut juga mengoreksi dan mengevaluasi draft dari naskah yang Anda tulis.

4.Upayakan kerjasama ini harus memiliki kontrak kerjasama. Sehingga jelas hak dan kewajiban dari masing-masing pihak, serta jelas bentuk-bentuk penyelesaiannya jika ada masalah di kemudian hari.

Cara-Cara Menulis bagi Ghoswriter
Sesungguhnya menulis buku orang dibandingkan menulis buku sendiri, memiliki kesulitannya masing-masing. Jika menulis buku sendiri, Anda menguasai apa yang akan ditulis, namun Anda masih harus repot mengumpulkan bahan, referensi. Sedangkan ketika menulis buku orang lain, Anda mungkin tidak menguasai materinya, namun bahan untuk dijadikan tulisan cukup tersedia. Jika kurang, Anda tinggal menggalinya melalui wawancana dengan klien Anda.

Oleh sebab itu ketika Anda ingin menjadi seorang ghostwriter Anda wajib mempelajari banyak hal, meskipun tidak secara mendalam. Saya membaca buku-buku kesehatan, psikologi, komputer atau bidang-bidang lain, yang sifatnya pengantar. Tujuannya untuk meningkatkan wawasan saya. Sehingga, ketika saya mendapatkan proyek penulisan untuk bidang-bidang yang berbeda dengan bidang keahlian saya, saya masih bisa memahami apa yang hendak saya tulis.

Lalu, bagaimana langkah-langkah untuk menulis buku bagi seorang ghostwriter?

Langkah pertama. Membuat outline. Rancanglah itu bersama dengan klien Anda.

Langkah kedua. Mengumpulkan materi. Bisa berupa powerpoint, video, handout, artikel dsb yang bersumber dari klien Anda. Atau juga melalui wawancana. Itu sebabnya seorang ghostwriter juga harus menguasai teknik-teknik wawancara.

Langkah ketiga. Menetapkan schedule penulisan. Misalnya target minggu ini menulis bab 1 sebanyak 20 lembar. Untuk bahan-bahan, gunakan materi yang ada. Jika kurang, lakukan wawancana baik secara tatap muka atau dengan mengirimkan pertanyaan sistematis yang dikirimkan via email.

Langkah keempat. Setelah naskah utuh, lakukan editing. Kemudian mintalah klien Anda mengoreksi naskah yang sudah Anda tulis. Jika ada kekurangan lakukan perbaikan.

Langkah kelima. Memfinishing naskah, misalnya dengan menambah cover, daftar isi, biodata dsb.

Senin, 05 September 2011

ANDA MENULIS SEBUAH YANG LUAR BIASA


Banyak orang yang sibuk memikirkan apakah tulisannya baik? Apakah gaya bahasanya sudah mengairahkan? Apakah kata-kata yang dipilih sudah elegan? Alhasil baru menulis 1 lembar, pikirannya sudah dipenuhi kalimat evaluatif.

“ Mm, kok, rasanya tulisanku kurang ok”.

“ Kok, belum seperti tulisannya Pak Hendra Sipayung”

…bla…bla..bla..

Waspadalah. Ini adalah bentuk kerja mental block Anda. Atau sesuatu yang jahat dalam diri Anda yang tidak ingin Anda menjadi penulis. Dan inilah yang menyebabkan ada jutaan orang tidak pernah menjadi penulis buku hingga ia meninggalkan kehidupan di dunia ini. Jangan-jangan Anda termasuk yang sedang dikuasai sang jahat tersebut.

Pertanyaannya selanjutnya, bagaimana mengatasinya?
Tentu sesuatu yang jahat harus diatas dengan sesuatu yang baik. Oleh sebab itu ciptakanlah sebuah tujuan yang baik dari aktivitas menulis Anda. Mulailah mengeser fokus pikiran Anda dari “bagaimana Anda menulis” pada “apa yang Anda tulis”. Dari perhatian pada “tulisan” Anda bergeser pada “orang yang membacanya kelak”.

Dengan kata lain, anggaplah jika Anda ingin menulis untuk sebuah tujuan yakni “memberikan sesuatu yang luar biasa, bermanfaat, bagi orang banyak”. Bayangkan jika Anda menuliskan apa yang Anda ketahui, mungkin akan ada banyak orang yang terbebas dari kemalasan karena ditampar tulisan-tulisan motivasi di buku Anda. Membuat banyak orang terbebas dari pengangguran karena Anda mendorong pembaca Anda menjadi seorang entrepreneur. Atau membebaskan banyak orang dari ancaman penyakit menakutkan karena melalui karya Anda, sebuah gaya hidup sehat Anda ajarkan.

Mungkin Anda bertanya, bukankah menulis untuk sesuatu yang luar biasa menuntut sebuah kesempurnaan. Bukankah saya harus menulis dengan gaya bahasa yang menarik dan kata yang menggugah?”.

Idealnya demikian, namun jika hal tersebut membuat Anda tidak membuat karya apapun, sebaiknya indahkan pikiran tersebut.

Kuncinya sederhana. Tulislah sesuatu yang bisa Anda mengerti dan orang lain mengerti. Tidak perlu pusingkan apakah tulisan Anda memiliki penyajian yang fenomenal atau tidak. Karena lebih baik Anda memberikan sesuatu yang mungkin tidak sempurna, namun orang masih bisa memperoleh manfaat dari pengetahuan yang Anda bagikan, daripada Anda tidak membagikan sama sekali karena ingin tampil sempurna.

Oleh sebab itu menulis saat ini juga. Yakinkan diri Anda, pengetahuan apapun yang Anda miliki, ketika Anda bagikan akan Anda ribuan orang yang mendapatkan manfaat dari hal tersebut. Bahkan pengetahuan sederhanapun mungkin sangat berharga di mata orang lain. Bayangkan jika melalui apa yang Anda tulis, mereka kemudian mendoakan Anda. Maka akan Anda ribuan doa yang dipanjatkan agar Anda memperoleh kesuksesan dan kesehatan.