;

Minggu, 18 September 2011

PERHATIKAN PREDIKAT

Anda ingin tahu cara membuat kalimat yang menggigit? Salah satu triknya adalah dengan memperhatikan pemilihan kata predikat.

Penggunaan predikat menjadi titik sentral kalimat menjadi enak dibaca atau tidak. Langkah pertama tentu, sebagaimana sering disebutkan dalam berbagai buku-buku menulis adalah selalu menggunakan kalimat aktif. Misalnya “Saya memakan nasi” jelas lebih enak dibaca dibandingkan “Nasi dimakan oleh saya”.

Namun trik membuat kalimat menjadi enak dibaca tidak berhenti pada penggunaan kalimat aktif. Tapi juga bagaimana Anda memilih kata kerja sebagai predikat.

Misalnya kalimat

Saya “memegang” pohon

Kata “memegang” dapat digantikan dengan kata lainnya yang memiliki arti yang berbeda. Seperti menyentuh, menjamah, mengenggam.

Nah, untuk membuat kalimat yang enak dibaca maka terkait pemilihan kata ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

Pertama, pilihlah kata yang lebih konkrit atau yang biasa digunakan sehari-hari. Misalnya Saya mengafirmasi kehadirannya. Mungkin bisa diubah menjadi Saya mencek kehadirannya.

Kedua, pilihkan kata yang berasosiasi dengan nafsu atau hasrat. Tulisan ini menarik perhatian saya bisa diubah menjadi Tulisan ini mengairahkan saya. "Penampilan sangat memancing saya untuk melihat" diubah menjadi "Penampilannya mengoda saya untuk melihat".

Ketiga, gunakan kata yang bersifat analogi. Misalnya "Tulisan itu menarik perhatian saya", diubah menjadi "Tulisan ini memaku mata saya". "Ayah saya memeluk saya" diubah menjadi "Ayah melingkarkan lengannya di badan saya".

Oleh sebab itu ketika Anda melakukan pengemasan tulisan perhatikan kembali kata kerja yang Anda gunakan sebagai predikat. Tentu ada elemen subjektivitas untuk memilih mana kata yang enak dibaca atau tidak. Namun Anda setidaknya sudah mengetahui focus pertama Anda ketika mengemas tulisan Anda. Setelah itu cobalah mengubah-ubah kata kerja yang Anda gunakan sebagai predikat.

Jika kata yang Anda gunakan terlalu abstrak, dan terdapat padanan kata yang lain, coba ubah dan rasakan dampaknya ketika Anda membaca. Atau jika Anda bisa menyelipkan atau menggantikan kata-kata yang berasosiasi dengan nafsu, coba terapkan dan nilai hasilnya. Dengan demikian tulisan Anda memiliki kemampuan memaku mata pembaca.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

asik,pengetahuan aku bertambah ni

Kacamata Pelangi eL mengatakan...

Ilmunya seru, makasi