;

Rabu, 27 April 2011

KETENTUAN BIMBINGAN PENULISAN BUKU BY QUESTION

Jasa Bimbingan Penulisan by Question ditujukan bagi rekan-rekan yang memiliki banyak konsep dalam pikiran namjun tidak punya waktu untuk menulis di depan PC atau laptop.

Adapun mekanisme bimbingan ini adalah:

1.Kami akan menentukan tema yang akan ditulis berdasarkan informasi dari bimbingan

2.Kami merancang sendiri outline buku

3.Selanjutnya kami akan mengirimkan pertanyaan via sms untuk dijawab oleh bimbingan via mobile internet (BB atau IPOD) kemudian dikirim email konsultasimenulis@yahoo.com atau FB: konsultasi menulis buku

4.Tulisan yang terkumpul akan disusun berdasarkan outline yang kami rancang.

5.Kemudian tulisan akhir akan dikemas dan jika sekiranya ada kebutuhan tambahan data maka akan diminta kembali kepada bimbingan

6.Setelah naskah jadi diserahkan kepada bimbingan dalam bentuk hardcopy dan softcopy

7. Kami mencarikan penerbit bagi naskah Anda.

Biaya bimbingan naskah kami kenakan Rp. 650.000,- untuk 1 naskah selesai , jika naskah terbit kami mengenakan fee sesuai kesediaan bimbingan. Bank Mandiri Cab Depok a.n. Halomoan Hendratno A. No Rek 1570000914094 atau ke BCA a.n. Fransisca Esther No Rek. 6820258795

Kami memberikan garansi 100 % uang kembali jika naskah Anda tidak terbit.

KETENTUAN MENGIKUTI BIMBINGAN MENULIS DENGAN SISTEM KERAS

Bimbingan system keras pada prinsipnya adalah bimbingan yang akan menuntun dan mengarahkan penulis untuk menyusun naskah buku yang layak terbit. Dimana hal-hal yang akan dilakukan dalam bimbingan ini antara lain:

1.Menentukan tema yang menarik dengan mengeksplorasi pengetahuan, pengalaman, sisi kehidupan dari penulis

2.Memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan naskah.

3.Memberikan bimbingan untuk pelaksanaan editing, finishing naskah sesuai dengan format pengiriman naskah ke penerbit. Plus mencarikan penerbit.

4.Kami juga akan memberikan panduan berupa modul, e-book menarik dan video

Dalam proses melakukan bimbingan penulisan dengan system keras KMB menetapkan beberapa ketentuan:

1.KMB akan memberikan tugas mingguan dengan tujuan dan berbagai persyaratan yang harus diikuti

2.Tugas diselesaikan dalam waktu 1 minggu, oleh bimbingan diharapkan menyelesaikan tugas-tugasnya on schedule

3.Hasil tugas mingguan akan dikoreksi oleh pembimbing dari KMB untuk kemudian dikoreksi oleh bimbingan

4.Pemberian tugas baru dilakukan setelah bimbingan melakukan perbaikan tugas minggu sebelumnya.

5.Hasil optimal yang diharapkan oleh KMB adalah bimbingan mampu menyelesaikan seluruh tugas-tugasnya atau dengan kata lain menuntaskan penulisan naskahnya dalam waktu 3 bulan.

6. Kami juga akan membantu mencarikan penerbit sebagai layanan tambahan.

7. Biaya bimbingan naskah kami kenakan Rp. 450.000,- untuk 1 naskah selesai, dan kami kenakan fee jika naskah terbit yang besarkan sesuai kesediaan bimbingan. Pembayaran dilakukan ke Bank Mandiri Cab Depok a.n. Halomoan Hendratno A. No Rek 1570000914094 atau ke BCA a.n. Fransisca Esther No Rek. 6820258795.

Naskah yang terbit sepenuhnya menjadi milik penulis dan berhak mencantumkan namanya di buku yang akan diterbitkan, meskipun dalam prosesnya KMB mungkin akan melakukan penambahan materi atau editing. KMB tidak akan mengklaim royalty atau apapun keuntungan yang diperoleh oleh penulis, kecuali fee yang diberikan penulis dengan besaran sesuai kemampuan penulis.

Dan kami memberikan garansi 100 % uang kembali jika naskah Anda tidak terbit.


[download form pendaftaran]

Rabu, 20 April 2011

MENULIS DARI HATI

“Seperti apakah menulis dari hati itu? “ tanya salah satu bimbingan KMB.

Menulis dari hati ibarat seorang anak yang memberikan sesuatu kepada orang yang ia sayangi. Saya ingat keponakan saya memberikan makanannya ketika melihat Ibunya meriang karena sakit. Mungkin apa yang ia berikan tidak menyembuhkan Ibu. Namun ia memberikan sesuatu yang terbaik miliknya untuk Ibunya tanda kasihnya.

Penulis yang menulis dari hati tidak akan mencemaskan tulisannya menarik atau tidak menarik, gaya penulisannya bagus atau tidak. Namun yang ia lebih khawatir jika apa ia ketahui tidak ia membagikan pada orang lain melalui karya-karyanya.

Penulis yang masih berkutat dengan ketakutan,

“Apakah entar tulisanku disukai orang lain”.
“Apakah gaya penulisanku menarik?”

mengindikasikan sang penulis belum “menulis dari hati”. Ia berkutat dengan kepentingan dirinya sendiri untuk tampil sempurna. Bukan pada kepentingan untuk mencerah orang lain dari apa yang ia ketahui.

Jadi, prinsip menulis dari hati adalah berbagi dengan memberikan yang terbaik dari Anda seberapapun pengetahuan Anda. Meskipun yang Anda bagikan memiliki ketidaksempurnaan namun yakinkan pasti ada banyak orang yang tercerahkan.

Minggu, 17 April 2011

BELAJAR MENGHANCURKAN ZONA KENYAMANAN

Ada yang bertanya, “ Kok, KMB tidak terlebih dahulu memberikan teori ketika membimbing, dan langsung menyuruh bimbingannya menulis. Padahal saya perlu tahu dulu prinsip-prinsip menulis”. Dan banyak orang yang berharap kami membagikan pengetahuan yang “mendadak” bisa membuat seseorang bisa menulis, tanpa harus menyuruh mereka menulis.

Banyak orang bercita-cita menjadi penulis namun tidak “berani” menghancurkan zona kenyamanannya. Termasuk juga ketika memilih mengikuti bimbingan menulis. Apa yang ingin mereka dengar adalah hal-hal yang enak untuk di dengar.

“ Anda punya chance jadi penulis!!!”.

“Selamat Anda calon penulis hebat:.

Memang setiap calon penulis membutuhka motivasi. Namun untuk menjadi penulis sejati Anda harus merubah zona aman Anda. Seperti apa kira-kiranya implementasinya.

Coba bayangkan diri Anda harus berlatih push up di atas pasir dengan tangan dikepal. Anda wajibkan pelatih Anda harus melakukannya 30 kali setiap hari. Jika tidak, Anda akan mendapatkan hukuman. Maka Andapun melakukannya hingga tangan Anda kapalan.

Jika Anda sudah terlatih, kira-kita menurut Anda jika ada yang meminta Anda melakukan push up 10 kali di atas lantai. Apakah menurut Anda ini adalah sesuatu yang sulit dilakukan? Tentu tidak karena Anda sudah mengerjakan hal yang lebih berat.

Begitu juga hukum yang berlaku dalam menulis. Jika Anda ingin bisa menulis 3 lembar naskah dengan cepat, maka berlatihlah untuk menulis hingga 10 lembar dalam waktu tertentu. Dijamin 3 lembar tulisan menjadi sesuatu yang enteng.

Demikian juga jika Anda ingin menulis buku dengan cepat hingga 100 lembar hanya dengan beberapa bulan. Cobalah sesekali menulis buku hingga 200 lembar dan jangka waktu tertentu. Saya bisa menjamin menulis buku dengan jumlah lembar yang lebih sedikit menjadi lebih mudah.

Jadi apa yang kami lakukan di KMB adalah merubah zona kenyamanan Anda. Beberapa bimbingan kami mengaku harus menulis hingga larut malam untuk menyelesaikan tugas yang kami berikan. Namun setelah beberapa bulan mengikuti bimbingan mereka akhirnya merasakan bagaimana pikiran dan jari-jari mereka seolah terkoneksi untuk menyelesaikan tulisan dengan cepat.

Oleh sebab itu jika Anda ingin menjadi penulis, tidak cukup dengan motivasi. Anda juga perlu menghancurkan zona nyaman Anda agar bisa menjadi penulis sejati.

Rabu, 13 April 2011

MENULIS KERTAS KOSONG VS DENGAN PERTANYAAN

Saya sering menemukan fenomena unik. Ketika saya meminta para penulis pemula membuat tulisan 2 lembar dengan tema tertentu banyak yang mengeluh “ “Waduh, sulit, pak!”. “Wah, pikiran saya mentok!”. “Coba, deh saya cari waktu yang pas”.

Tentu dari jawaban di atas Anda bisa menebak, mereka kesulitan membuat tulisan tersebut. Dan bagi kebanyakan orang kondisi demikian dijadikan bukti jika mereka memang tidak berbakat menulis.

Tapi tahukah Anda ketika para penulis yang merasa kesulitan membuat tulisan kemudian saya minta mejawab pertanyaan saya, seolah bukan membuat tulisan. Misalnya “ Pak Rudi, tolong bantu saya. Ada orang yang bertanya tentang teknik berkomunikasi yang baik berdasarkan pengalaman Anda sebagai MC. Tolong dituliskan di kertas biar bisa saya sampaikan kepada teman saya”.

Ajaibnya mareka mampu membuat tulisan. Bahkan lebih banyak dari tugas menyelesaikan tulisan yang saya minta sebelumnya.

Mengapa demikian?

Karena mereka menganggap tidak sedang menciptakan tulisan. Namun sedang menjawab pertanyaan saya. Sehingga fokusnya lebih pada menuangkan apa yang ada dipikiran ke dalam tulisan untuk kemudian disampaikan kepada saya.

Ketika menulis, banyak orang yang lebih terfokus seperti apa kata atau kalimat yang mereka tuliskan. “Bagus, nggak sih?”. “Enak nggak dibaca?”. Anehnya, pikiran kritis ini sudah muncul ketika si penulis baru menyelesaikan 1 alinea. Ini adalah bentuk dari mental blok yang sering membatasi penulis menyalurkan idenya. Itu sebabnya penulis pemula berguman dalam hati " saya ada banyak ide di pikiran kok sulit menuangkannya ke dalam tulisan, ya?".

Oleh sebab itu, ketika Anda menulis, bayangkan Anda sedang menjelaskan topik pada seseorang, yang kemudian Anda tuliskan. Dan jangan mengkhawatirkan gaya penulisan Anda.

Senin, 11 April 2011

EFEK PENGGUNAAN KATA-KATA SEXY DALAM TULISAN

Coba simak kalimat di bawah ini

Seorang wanita sintal, melemparkan wajah genitnya ke arah saya. Sesekali ia mendesah lembut. Dan mengerak-gerakkan pantatnya yang montok. Gerakannya cukup menggairahkan. Bajunya cukup seksi dan memperlihatkan kakinya yang bagus, belahannya yang menggoda.

Tentu saya tidak bermaksud membagikan cerita porno di blog ini. Melainkan coba lihat efek dari kata-kata yang digunakan dalam kalimat di atas. Kata-kata seperti sintal, genit, mengairahkan, montok, mendesah lembut, dijamin “menggoda” penglihatan Anda.

Nah, ada kalanya untuk menghasilkan tulisan yang terlihat genit Anda boleh menyisipkan kata-kata yang berhubungan dengan seksualitas. Namun bukan untuk kata-kata yang vulgar.

Misalnya

Usaha itu “mengairahkan” banyak orang untuk ikut serta.

Ada baiknya Anda melakukan pendekatan yang “genit” untuk mewujudkan ide-ide Anda.

Usaha ini cukup “menggoda” ibarat seorang wanita cantik yang cukup menarik di mata pria.

Prospek usaha ini dijamin membuat otak pengusaha “terangsang” untuk bertindak.

Hanya saja, kata-kata ini harus digunakan secara cerdik dan tidak mengisi seluruh kalimat. Intinya gunanya sesekali. Dan kata-kata yang terlalu vulgar misalnya dengan menyebut alat kelamin sebaiknya tidak perlu Anda gunakan dalam tulisan. Kecuali Anda pintar menggunakannya sehingga terlihat apik.

Kamis, 07 April 2011

PENULIS NON FIKSI PERLU BACA FIKSI (DAN SEBALIKNYA)

Perlu sekali untuk seorang penulis buku non-fiksi untuk membaca buku-buku fiksi demikian sebaliknya. Salah satu tujuannya ada memberikan warna dalam tulisannya.

Salah satu kekuatan tulisan fiksi adalah adanya kekuatan dari kata-kata yang dipilih. Maupun kalimat yang disusun. Berbeda dengan tulisan non-fiksi yang seringkali kering, karena hanya menonjolkan penjelasan logis.

Ketika membimbingan beberapa penulis non-fiksi saya sering mengagumi bagaimana para penulis muda itu mampu menyusun kata yang renyah dan enak dibaca. Itu sebabnya membaca naskah-naskah mereka kadang memberikan hiburan bagi saya.

Namun kelemahan dari tulisan fiksi kadang adalah masalah logika maupun ketidakkonsistenan penulisan. Misalnya pada sebuah naskah saya sering menemukan plot dimana seorang tokoh mendadak cinta terhadap seseorang tanpa jelas prosesnya.

Atau seorang istri segera meninggalkan suaminya seketika ia mendengar gosip jika suaminya selingkuh. Tentu yang menjadi pertanyaan apa iya sebuah berita yang baru didengar bisa langsung meruntuhkan kepercayaan seorang istri yang telah hidup bertahun-tahun dengan suaminya.

Dalam tulisan non fiksi, dimensi eksplanasi, logika ditekankan. Artinya adalah sesuatu yang aneh jika seseorang wanita marah tanpa sebab, atau pria yang tadinya jahat mendadak menjadi orang baik dalam hitungan detik. Tentu ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal.

Oleh sebab itu para penulis non fiksi perlu membaca buku-buku fiksi tujuannya untuk memberikan inspirasi dalam penyajian tulisan. Sedangkan seorang penulis fiksi juga perlu membaca buku-buku non fiksi khususnya yang melatih kemampuan berpikir logis. Sehingga cerita yang disampaikan, tidak hanya menarik namun sesuai dengan kenyataan, dan pembaca tidak kemudian mengatakan “nggak masuk akal”.

Senin, 04 April 2011

JIKA NASKAH ANDA DITOLAK

Saya sering mendengarkan cerita, bagaimana seorang penulis yang terlanjur down untuk mengirimkan naskahnya ke penerbit. Penyebabnya tak lain karena naskahnya ditolak oleh sebuah penerbit.

Tentu ini menyedihkan, karena mereka tidak menyadari bahwa , penolakan penerbit belum akhir dari segalanya. Artinya masih ada peluang naskah di terbitkan. Toh, sebagian besar penulis besar juga pernah mengalami penolakan naskah oleh penerbit.

Sesungguhnya, jika naskah Anda ditolak, maka hanya 2 artinya. Pertama, naskah Anda itu tidak cocok dengan penerbit tersebut. Dan tidak mustahil, ada penerbit lain yang membutuhkannya namun Anda belum menemukannya. Kedua, naskah tersebut membutuhkan perbaikan dari Anda agar lebih baik dan layak terbit.

Jika demikian, apakah yang perlu Anda lakukan jika naskah Anda ditolak.

Jelas hal yang perlu Anda lakukan adalah memperhatikan tanggapan penerbit. Jika penerbit tersebut merasa tema Anda tidak cocok, bisa jadi Anda belum tepat membidik penerbit. Namun jika disebutkan jika penyajian naskah Anda kurang baik maka Anda perlu melirik kembali karya Anda. Perhatikan apakah benar penyajiannya masih amburadul.

Jika disebutkan tema Anda kurang tidak cocok, maka jangan patah semangat, karena Anda masih bisa mengirim ulang naskah Anda ke penerbit lain. Ada baiknya ketika Anda akan memilih penerbit, pelajari karakteristik naskah yang diterbitkan penerbit sasaran Anda. Lihat, apakah tema ini sesuai dengan judul buku yang mereka terbitkan.

Jika naskah Anda ditolak ke penerbit besar ada baiknya, Anda dapat mengirim ulang ke penerbit menengah. Atau ke penerbit yang menginformasikan tengah mencari naskah yang bisa Anda lacak di internet.

Namun bagaimana jika kembali ditolak?, Anda bisa mengirimkan ulang naskah Anda di penerbit yang lain. Tapi tidak ada salahnya Anda melakukan pengemasan ulang sebelum naskah tersebut dikirim kembali.

Caranya adalah melihat apakah tema yang pilih terlalu teknis. Jika terlalu teknis maka Anda bisa mengubahnya menjadi lebih umum. Hal ini bisa Anda lakukan dengan penambahan bab, atau penambahan materi. Namun ada baiknya Anda memilih tema untuk pembaca umum.

Setelah itu perhatikan gaya bahasa Anda. Apakah cukup dimengerti. Untuk mengetahui apakah cara penulisan Anda bisa dipahami, mintalah orang lain untuk membaca karya Anda dan dapatkan masukan dari mereka.

Jika Anda sudah melakukan pengemasan, maka Anda bisa mengirim ulang naskah Anda.

Namun bagaimana jika naskah Anda kembali ditolak. Maka yang perlu Anda lakukan adalah mencari tema baru namun Anda masih bisa menggunakan tulisan dan informasi dari naskah Anda yang ditolak. Kemudian kirim ulang.

Hal yang perlu Anda perhatikan ketika mengirimkan naskah dan melakukan perbaikan adalah

Pertama, sebaiknya kirimkan naskah Anda dengan synopsis dan target pembaca dari buku Anda. Ada baiknya sampaikan juga bagaimana Anda ikut serta membantu dalam memasarkan buku Anda.

Kedua, setiap kali melakukan perbaikan naskah atau perubahan tema, simpanlah selalu naskah yang lama. Bisa jadi jika Anda sudah melakukan perubahan yang sangat signifikan, sebenarnya Anda sudah memiliki 2 naskah yang berbeda. Jika Anda beruntung, naskah yang tadinya Anda rasa tidak layak cetak, bisa saja memiliki peluang untuk diterbitkan, khususnya melalui penerbit-penerbit baru. Jadi tetaplah disimpan.

Sabtu, 02 April 2011

CARA MUDAH MENULIS BUKU HOW TO


Buku-buku how to saat ini cukup diminati penerbit. Pasalnya karena menyajikan hal-hal yang praktis, relatif mempu menjaring banyak pembaca.

Ada banyak buku-buku how to yang bisa Anda tuliskan. Mulai dari hal-hal yang kompleks seperti bagaimana cara menggunakan java script hingga hal-hal yang sederhana “mempersiapkan pernikahan”. Intinya, informasi yang Anda sajika dibutuhkan banyak orang.

Jika Anda tertarik menulis buku how to tentu yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah cara termudah menyusun buku how to?

Saran terbaik yang bisa Anda jalankan, menurut saya adalah, langsunglah menulis bagian prosedur. Jika Anda ingin menulis cara membuat blog. Tuliskan dan ceritakan dengan detail bagaimana Anda membuat blog, mulai dari pendaftaran hingga aplikasi.

Jika tangan Anda belum bisa dengan lancar mengikuti alur ide-ide yang muncul dalam pikiran Anda, maka Anda bisa merekam tahapan-tahapan yang Anda sampaikan secara verbal. Setelah itu tuliskan hasil rekaman itu.

Dijamin Anda akan lancar menuliskannya karena ini adalah sesuatu yang bersumber dari pengalaman Anda. Setelah itu tulislah bagian-bagian lain yang mungkin menjadi bab tersendiri dalam buku Anda. Misalnya manfaat membuat blog, atau kisah orang yang sukses berbisnis melalui blog.

Teori yang bisa Anda pahami dari menulis bagian prosedur adalah Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang bersumber dari pengalaman Anda. Daripada menulis sesuatu yang masih membutuhkan pemikiran Anda.