;

Rabu, 20 April 2011

MENULIS DARI HATI

“Seperti apakah menulis dari hati itu? “ tanya salah satu bimbingan KMB.

Menulis dari hati ibarat seorang anak yang memberikan sesuatu kepada orang yang ia sayangi. Saya ingat keponakan saya memberikan makanannya ketika melihat Ibunya meriang karena sakit. Mungkin apa yang ia berikan tidak menyembuhkan Ibu. Namun ia memberikan sesuatu yang terbaik miliknya untuk Ibunya tanda kasihnya.

Penulis yang menulis dari hati tidak akan mencemaskan tulisannya menarik atau tidak menarik, gaya penulisannya bagus atau tidak. Namun yang ia lebih khawatir jika apa ia ketahui tidak ia membagikan pada orang lain melalui karya-karyanya.

Penulis yang masih berkutat dengan ketakutan,

“Apakah entar tulisanku disukai orang lain”.
“Apakah gaya penulisanku menarik?”

mengindikasikan sang penulis belum “menulis dari hati”. Ia berkutat dengan kepentingan dirinya sendiri untuk tampil sempurna. Bukan pada kepentingan untuk mencerah orang lain dari apa yang ia ketahui.

Jadi, prinsip menulis dari hati adalah berbagi dengan memberikan yang terbaik dari Anda seberapapun pengetahuan Anda. Meskipun yang Anda bagikan memiliki ketidaksempurnaan namun yakinkan pasti ada banyak orang yang tercerahkan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

memang sudah seharusnya penulis menulis dari hati karena pada prinsipnya penulis menyampaikan pesan dari apa yang dipahaminya untuk dibagikan pada pembaca. saya rasa jika sesuatu diberikan dg hati maka akan diterima dg hati pula