Ada banyak topik dan judul tulisan yang bisa Anda buat, namun ketika Anda ingin membuat buku yang bakal diterima oleh penerbit dan bakal dibaca oleh banyak orang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik.
Namun sebelum kita membahas hal tersebut, tentunya perlu disadari bahwa penerbit adalah usaha komersial. Kecuali beberapa penerbit yang memang memiliki misi khusus, seperti penyebaran pemikiran atau ideologi tertentu, maupun menyediakan buku-buku rohani . Namun secara umum orientasi penerbit menjalankan usahanya adalah engejar keuntungan.
Sehingga pasar menjadi salah satu landasan penerbit untuk menerima atau menolak sebuah naskah. Kalau naskah ini dicetak, apakah akan dibeli banyak orang? Menarikkah ini? Siapakah yang bakal membaca? Dsb. Maka naskah yang menarik bagi penerbit biasanya memiliki topik yang diperkirakan akan banyak menarik pembaca dan memiliki target pembaca yang luas.
Jadi bisa saja naskah yang ditawarkan berbobot dan mendalam, misalnya tentang pengobatan TBC. Namun bahasa dan istilah yang digunakan sulit dipahami orang awam, kecuali orang-orang tertentu di bidang medis yang mengeluti tentang paru-paru. Maka buku demikian akan agak sulit diterima oleh penerbit karena akan sedikit pembacanya.
Namun berbeda dengan buku tentang penyakit TBC yang bersifat praktis. Berisikan tentang pengenalan penyakit TBC, tata cara pencegahannya, dan kiat penyembuhannya. Buku ini bakal menarik banyak pembaca karena setiap orang di Indonesia memiliki peluang terkena penyakit TBC.
Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik untuk penulisan buku:
Pertama. pilihah topik yang menyangkut masalah yang tengah dihadapi masyarakat luas. Misalnya, ketika masyarakat saat ini sedang kesulitan mendapatkan bahan bakar murah maka dengan membuat buku tentang ”bahan bakar alternatif murah untuk rumah tangga” akan menarik banyak pembaca.
Kedua, pilihlah topik yang bersifat how to?. Jadi ketika Anda memilih untuk menulis tentang bahan bakar alternatif, maka isinya sebagainya tidak hanya tentang apa itu bahan bakar murah, namun juga bagaimana membuatnya untuk skala rumah tangga. Karena ketika diberbicara panjang lebar tentang bahan bakar alternatif tapi nyatanya sulit untuk diterapkan maka buku Anda bakal kehilangan daya tariknya.
Ketiga, kalaupun tidak bersifat praktis, pilihlah topik yang terkait orang-orang ternama atau peristiwa yang jadi sedang hot dan menjadi perbincangan. Usahakan apa yang Anda ulas adalah sesuatu yang spektakuler yang belum pernah diulas sebelumnya. Seperti menjelang pelantikan Barack Obama, di Indonesia terjadi demam Obama. Apalagi ia sempat tinggal di Jakarta. Maka buku yang berjudul “ Masa Kecil Obama di Menteng” , bakal menarik banyak orang untuk membaca. Apalagi jika yang diangkat adalah hal yang bertolak belakang dengan persepsi masyarakat kebanyakan. Misalnya “Obama: si Bodoh yang menjadi Presiden”. Tentu topik ini menarik karena dalam pandangan kebanyakan orang yang menjadi presiden Amerika Serikat adalah orang pintar.
Jadi ketika Anda ingin menetukan topik, yang harus Anda pertimbangkan siapakah yang kemudian yang akan menjadi target pembaca Anda. Jika relatif banyak tentunya akan besar peluang naskah anda bakal diterima penerbit. Dan ketika akan dituliskan sebisa mungkin menggunakan bahasa yang bisa dipahami orang yang awal.
Namun penting juga diperhatikan bahwa naskah yang dikirim harus sesuai dengan karakteristik penerbit. Karena sebagus apapun topik yang dipilih, misalnya tentang pemeliharaan tanaman hias, tapi kemudian dikirimkan ke penerbit yang mengulas tentang pertanian organik maka naskah tersebut akan kecil kemungkinan untuk diterima.
Senin, 25 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar