Tentu saja ada banyak alasan seseorang untuk tidak menulis buku. Dan bisa jadi Anda salah satu yang memiliki benteng dalam diri untuk tidak menulis. Walaupun Anda telah membeli dan membaca buku ini, belum dapat dipastikan Anda akan rela menyiapkan waktu untuk menulis.
Hampir setiap buku yang saya baca tentang menulis buku selalu memotivasi pembaca untuk mulai menulis. Serta membongkar berbagai benteng penghalang dalam diri si pembaca. Namun saya yakin tidak semua pembaca bakal termotivasi.
Teman saya memiliki 5 judul buku tentang menulis tapi sampai sekarang ia belum memiliki buku ataupun naskah yang siap dikirimkan kepada penerbit. Setiap kali bertanya mengapa belum menulis? Ada banyak alasan dan selalu berubah.
Jadi dari pada saya harus memutar otak, merangkai kata untuk memotivasi pembaca untuk menulis buku, maka akan lebih baik saya lakukan sebaliknya. Yakni, memberikan alasan yang lebih canggih agar Anda tidak mau menulis. Sehingga bersyukurlah para penulis yang telah eksis, karena tidak banyak pesaingnya yang bakal muncul akibat membaca buku ini.
Maka pertanyaan pembuka yang perlu saya pertanyakan adalah, mengapa Anda tidak mungkin menulis buku?
Pertama, karena Anda tidak berbakat menulis. Cobalah menulis!!! Apakah anda merasa kesulitan, malas, otak Anda rasanya mandek. Jika banyak buku yang mengatakan, bahwa kemampuan menulis adalah keterampilan yang perlu dilatih. Tapi tanamankan dalam pikiran Anda bahwa itu tidak benar. Anda tidak bisa menulis karena Anda tidak berbakat. Bohong, jika ada anggapan kalau setiap orang bisa menulis. Coba buktikan sendiri. Ketika anda menulis apakah tidak langsung mengalir, bahasanya enak dibaca?Kalau ya maka memang Anda tidak bisa menulis.
Kalaupun hampir setiap orang bisa berbahasa lisan meskipun otaknya tidak terlalu jenius, tapi hal ini tidak berlaku untuk bahasa tulisan. Jadi tanamankan dalam diri Anda, bahwa Anda memang tidak berbakat menulis.
Kedua, karena Anda tidak punya waktu. Tentu setiap orang ada kesibukan, dan sebagai orang tersibuk di jagat raya ini wajarlah Anda tidak ada waktu menulis. rasanya menyisakan waktu 15 menit untuk menulis kok, mustahil. Walaupun Anda bisa meluangkan waktu bersantai, clubbing, belanja ke mall. Tapi ini soal prioritas. Ini yang lebih prioritas walaupun kadang tidak jelas. Walaupun orang supersibuk seperti Hermawan Kertajaya atau Renald Kasali, pakar marketing ternama, Andrie Wongso atau Andrias Harefa, motivator ternama, tapi masih sempat menulis. Tapi itu hanya orang super yang bisa demikian. Hal ini tidak berlaku buat setiap orang demikian juga Anda.
Kelima, Anda bukan pakar. Saya harus katakan selama Anda belum memiliki gelar Doktor, Prof jangan menulis. Karena apa yang ada tulis tidak akan bermanfaat apa-apa. Kalaupun ada buku yang ditulis oleh penulis yang belajar secara otodidak, tanpa gelar sarjana, tapi saya pastikan buku itu tidak berbobot. Kalaupun buku-buku yang ditulis para praktisi sering menjadi best seller, itu hanya karena keberuntungan atau pembacanya saya yang tidak tahu betapa tidak tidak bermutunya naskah itu. Jadi selama Anda belum pakar meskipun banyak hal yang Anda ketahui atau kuasai akibat pengalaman, jangan pernah menuliskannya!!!!
Keenam, jangan sampai Anda malu karena buku Anda tidak dibaca orang. Saya harus mengatakan adalah hal yang paling memalukan jika buku yang Anda tulis tidak dibaca atau sangat buruk. Rasa malunya ibarat Anda telah melakukan aib. Kalau buku Anda tidak laku atau sedikit yang mengerti maksud Anda maka Anda bakal jadi bahan pergunjungan orang banyak. Anda bakal ditertawai dan bukan tidak mungkin menjadi bulan-bulan orang-orang yang mengetahui betapa jeleknya tulisan Anda. Meskipun banyak buku yang tidak laku mesksipun ditulis oleh para pakar. Dan buku teks nyatanya sangat tidak mengerti, mengapa mereka tidak malu , karena mereka tidak punya rasa malu. Jadi Anda harus sadar diri akan resiko ini, daripada terjadi pada Anda lebih baik tidak perlu menulis.
Ketujuh, hati-hati ide Anda bisa dicuri. Saya harus mengatakan bahwa sesuatu yang istimewa dalam pikiran Anda harus selalu dijaga. jangan sampai Anda orang lain yang membaca buku Anda kemudian menduplikatkan pemikiran Anda. Walaupun setiap pengetahuan yang Anda kuasai harus disebarluaskan bagi orang banyak. Namun akan sangat rugi jika ada orang yang mencuri pemikiran Anda dan memanfaatkan untuk keuntungannya sendiri. jadi untuk menghindari hal ini terjadi, saran terbaik yang bisa Anda lakukan adalah. “ Jangan menulis!!!!!”.
Kedelapan, menulis bisa membuat Anda sakit mata. Bayangkan jika Anda menulis setiap hari maka mata Anda bisa rusak. Apalagi harus duduk di depan komputer sepanjang hari. Belum lagi badan yang menjadi pegal karena harus bertahan dengan posisi duduk selama berjam-jam. Walaupun merokok lebih berbahaya bagi kesehatan demikian juga menghasiskan waktu dengan memakan makanan yang berlemak, namun menulis lebih tidak baik bagi kesehatan. Jadi jangan menulis kalau ingin tubuh Anda sehat.
Kesembilan, pengkritik lebih pintar dari yang dikritik. betapa menyenangkannya bisa menjadi pengamat terhadap karya-karya orang lain. “Buku ini tidak berbobot”, “ Kok, tidak ada “isinya”, ya”, “Kok, mau orang membaca buku kayak gini”. Enak bisa mengatakan demikian tanpa orang lain bisa melakukan yang sama terhadap karya Anda, karena memang tidak ada. Konon orang yang suka mengkritik biasanya lebih pintar dari orang yang dikritik.
Jadi setelah membaca alasan-alasan di atas apakah Anda masih berpikir untuk menulis?
Kutipan dari "E-book Cara Genit Belajar Menulis Buku" pesan sekarang juga CDnya (+ bonus: presentasi menarik & Contoh naskah+sinopsis yang telah diterima oleh penerbit)
Kamis, 16 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar