;

Selasa, 28 Juli 2009

TULISKAN DENGAN BAHASA YANG MUDAH DIMENGERTI

Kendala yang sering dihadapi penulis pemula, namun seorang pakar dalam bidang tertentu, dalam membangun naskahnya adalah dalam pemilihan kata. Penulis pemula acap kali menggunakan kata-kata yang agak teknis atau "berat" yang kadang sulit dipahami pembaca awam. Sehingga ini menjadi ganjalan ketika mengirimkan naskah ke penerbit.

Salah satu skill yang harus dimiliki seorang penulis adalah kemampuan menuangkan pengetahuannya ke dalam bahasa yang bisa dipahami oleh mereka yang awam. Kadang hal ini tidak mudah dilakukan, salah satu hambatannya adalah” ketidaksabaran”. Karena sebuah istilah teknis kadang harus diurakan menjadi sebuah kalimat panjang. Sehingga seringkali penulis mengasumsikan pembaca sudah mengerti.

Namun hal ini bisa diatasi dengan sering berlatih menulis terus menerus. Perlahan tapi pasti seorang penulis yang memang pakar dalam bidang tertentu akan mampu menyajikan sebuah tulisan yang lebih enak dibaca oleh siapapun

Oleh sebab itu ada beberapa trik sederhana agar seorang penulis pemula dapat menyampaikan pemikirannya dengan mudah kepada orang awam.

Pertama, sedikit demi sedikit kadang lebih baik. Dari kebanyakan naskah klien saya, terlihat adanya keinginan yang baik dari penulis untuk bisa menyajikan seluruh pengetahuan secara tuntas ke dalam sebuah buku. Hanya saja naskahnya bakal sulit dipahami. Seperti halnya sebuah buku pertanian sawit yang menyajikan informasi sampai kepada teknik pemulian dengan kultur jaringan, genetika kelapa sawit, secara mendalam, pembaca awam bakal tidak mengerti.

Jadi sebaiknya berikanlah informasi yang sederhana dahulu. Seperti trik sederhana membibitkan sawit, kiat mudah memandikan kucing dsb. Penulis bisa mengedukasi pembacanya agar siap menerima informasi yang lebih mendalam dengan menerbitkan sejumlah buku pengantar terlebih dahulu.

Kedua, hindari penggunaan kata-kata yang tidak lazim digunakan sehari-hari. Ini menjadi masalah utama naskah dari para penulis pemula yang memang ahli dalam bidangnya. Karena sudah terbiasa menggunakan istilah teknis, tanpa sadar kata-kata tersebut juga ikut muncul dalam naskahnya.

Misalnya” Tanaman induk sawit diperoleh melalui eksplorasi ke sejumlah negara” mungkin akan lebih mudah dimengerti jika kata eksplorasi diganti dengan mencari. Kalaupun harus menggunakan istlah teknis sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu

Ketiga, hindari penjelasan terlalu detail atau tanpa penjelasan untuk hal yang tidak familier. Adakalanya banyak penulis pakar yang memberkan penjelasan untuk sebuah istilah terlalu terlalu detail. Namun adakalanya ada istilah yang tidak dijelaskan terlebih dahulu.

Misalnya “Winamp adalah software opensource yang tanpabisa digunakan tanpa batas, dengan kapasitas download hingga 4,5 dan dan bisa mengaplikasikan banyak fitur.............” mungkin akan lebih mudah dipahami jika dituliskan winamp adalah program komputer yang berfungsi memainkan musik atau video di komputer”.

Atau untuk hal yang sebaliknya,adapun metoda pemuliaan yang sering digunakan adalah RSS, best regar parenting dan cross breeding. Tentu akan membingungkan jika istilah-istilah ini tidak ada penjelasan.

Tentu trik-trik ini sangat bermanfaat bagi para penulis pemula yang pakar agar bisa menuangkan pemikirannya ke dalam bahasa yang mudah dipahami. Namun di atas semua itu kebiasaan menulis adalah hal dapat mengubah gaya bahasa penulis menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar: