;

Rabu, 04 Januari 2012

PENULIS YANG MENGINSPIRASI SAYA


Suatu ketika saya mendapatkan kontak telpon dari luar negeri. Dengan suara yang tidak begitu jelas, saya mendengar sapaan dari balik telp “ Sore, pak, saya ingin dibimbing oleh Bapak menjadi penulis”.

Ia pun memperkenal dirinya yang adalah seorang TKI yang bekerja di sebuah negara di Asia Timur. Ia mengenal saya melalui aktivitas saya di dunia maya.

“ Pak, saya punya impian ingin menjadi penulis. Dan saya ingin Bapak membantu mewujudkannya”, ungkapnya.

“ Tentu saya siap membantu Anda”, jawab saya.

“Terima kasih, pak", jawabnya dengan nada suara terdengar lembut "Saya punya ide penulisan dan sejak lama ingin saya jadikan sebuah buku. Saya coba menuliskannya dan mengirimkannya pada Bapak untuk mendapatkan masukan. Tapi mohon maaf, pak, saya mungkin mengirimkan sedikit demi sedikit karena saya mengirimkannya melalui HP, pak”, jelasnya dengan suara yang penuh antusias.

" Menggunakan sms?", tanya saya.

" Ya".

Tentu penjelasan itu membuat saya mengerutkan dahi. Pasalnya saya belum pernah membimbing penulis yang mengirimkan tulisannya melalui HP. Saya membayangkan bagaimana sulitnya dia harus menyelesaikan sebuah tulisan yang terdiri ribuan kata dengan mengetikkannya melalui telp selulernya.

Sayapun menyetujui. Dan beberapa hari berselang iapun mulai mengirimkan tulisannya melalui email yang dikirimkan melalui telp seluler.

Sayapun mengumpulkan tulisan yang ia kirim dan menyusunnya menjadi tulisan utuh. Ia hanya bisa mengirimkan beberapa kalimat atau kurang lebih seperempat lembar untuk sekali pengiriman.

Satu hal yang membuat saya kagum dengannya adalah semangatnya dan tekadnya yang kuat. Jelas, dengan pekerjaannya sebagai pekerja informal di luar negeri, ia hanya memiliki waktu yang sangat terbatas untuk menulis. Bahkan suatu ketika ia mengsms saya " Maaf, pak, saya minggu ini belum bisa mengirimkan tulisan karena saya bekerja hampir tanpa ada waktu senggang".

Ia tidak memiliki laptop atau PC untuk menyusun tulisannya, seperti pengakuannya. Hanya bermodalkan HP ia mencoba mengirimkan potongan-potongan tulisannya kepada saya.

Semangat itu juga yang membuat ia terus mengirimkan tulisannya dengan cara yang tidak biasa hingga terkumpul sampai 70 lembar naskah. Bahkan ia juga hampir tidak percaya ketika saya memberi tahu jumlah lembar yang berhasil ia tulis.

Meskipun proses penulisan dan bimbingan masih berjalan hingga tulisan ini dibuat, namun apa yang ia lakukan, saya akui, cukup menginspirasi. Pasalnya ada banyak orang yang memiliki kesempatan dan modal yang memadai menjadi penulis. Memiliki waktu luang, fasilitas tersedia, plus otak yang dipenuhi banyak hal yang bisa dituangkan menjadi tulisan. Namun mereka tidak bisa mewujudkannya karena tidak pernah memutuskan untuk melakukannya sekarang, melalui perencanaan dan target yang konkrit.

Selain itu banyak penulis yang kemudian menyalahkan kesibukannya, ide yang tidak muncul, tidak ada bahan untuk ditulis dsb, sebagai penyebab mengapa ia sampai saat ini belum menjadi seorang PENULIS .

Tentu si penulis muda yang masih harus bekerja sebagai TKI di luar negeri tersebut, punya lebih banyak alasan untuk tidak menjadi penulis (mungkin juga dari Anda). Namun ia menegaskan pada dirinya untuk mengatasi segala penghalang tersebut.

Itu sebabnya saya mengatakan bahwa ia cukup menginspirasi saya.

Tidak ada komentar: