;

Minggu, 14 Juni 2009

TIPS UNTUK BELAJAR MENULIS

Bagi kebanyakan orang menulis adalah hal yang paling membosankan. Dosen saya pernah mengatakan bahwa ia salut dengan orang-orang yang bisa membuat ulasan ringan bertajuk Politik sebanyak 2 lembar A4 dalam waktu 1 jam. Ia mengaku kesulitan membuat tulisan bertema demikian dalam waktu singkat, walaupun hanya artikel 1 lebar.

Teman saya, sebut saja Rudi, bahkan sampai harus membayar orang lain untuk mengerjakan skripsinya. Baginya mengarang atau membuat tulisan adalah pekerjaan tersulit dalam hidupnya.

Mengapa bisa demikian? Mungkin saja karena kebanyakan dari kita tidak terbiasa menulis. Idealnya kemampuan menulis harus sudah dilatih sudah sejak kecil.
Namun menurut Prof Ono Purbo sistem pendidikan di Indonesia tidak mendidik siswa untuk bisa mengungkapkan gagasan lewat tulisan atau omongan. Sekolah tidak pernah mengajari ngomong atau nulis. Guru hanya mendikte saja (Indo pos, 09/2-2008). Umumnya para penulis di Indonesia mengembangkan kemampuan menulis secara otodidak

Jika demikian bagaimanakah caranya agar kita terbiasa menulis?

Untuk belajar menulis, pertama sekali Anda harus menekankan pada diri Anda bahwa menulis tidak sulit. Terasa susah sebenarnya karena belum terampil saja. Seperti halnya orang belajar bahasa asing, awalnya sulit lama kelamaan kalau dilatih terus menerus akhir menjadi mahir juga.

Yang terpenting bagaimana membuat belajar menulis itu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Tidak membuat stress apalagi bt.

Oleh sebab itu berdasarkan pengalaman saya ada beberapa tips untuk belajar menulis.

1. Mulailah dengan menuliskan pengalaman Anda. Akan lebih mudah menuliskan pengalaman melihat kucing kawin di dekat rumah daripada membuat tulisan berjudul Politik Indonesia. Menuliskan pengalaman sendiri bakal menjadi aktivitas yang menyenangkan. Dan saya yakin kita tidak akan kehabisan bahan jika menceritakan apa yang kita alami. Tuliskanlah semua hal-hal yang Anda lihat termasuk apa yang Anda rasakan, apakah marah, kesel, lucu. Gunakan kata Aku dalam tulisan tersebut.

2. Tidak perlu pusing dengan sistematika penulisan. Banyak orang yang mulai belajar menulis dengan kekhawatiran jika tulisannya jelek. Atau tulisannya kacau balau, tidak jelas strukturnya, dsb..dsb..nya. Saran saya, untuk sementara, tidak perlu pusing dengan hal itu. Anggap saja tulisan itu untuk diri Anda sendiri. Cobalah menikmati kesenangan membuat karya Anda yang orisinil. Saya jamin Anda akan merasa senang setelah menyelesaikan karya perdana Anda, meskipun hasilnya tidak sempurna. Karena menciptakan adalah pekerjaan yang menyenangkan.

3. Buatlah tulisan pendek. Bagi para pemula saya menyarankan untuk membuat tulisan pendek dulu. Untuk sementara jangan berharap muluk, misalnya membuat tulisan 20 lembar. Cobalah membuat tulisan ringan 1 lembar, kalau perlu dengan spasi double. Artinya biar Anda dapat segera memiliki sebuah karya. Dan terbukti Anda bisa menulis. Saya jamin Anda akan senang melihat karya Anda itu dapat diselesaikan tanpa membuat stress. Jika senang maka Anda akan ketagihan menulis. Kemampuan membuat tulisan panjang akan terbentuk dengan sendiri jika Anda sudah terbiasa menulis.

4. Tulislah kata atau kalimat yang terlintas dalam pikiran Anda sebagai kalimat pembuka. Hal tersulit bagi seorang pemula dalam membuat tulisan pembuka. Kira-kira, enaknya memulainya bagaimana, ya? Kalimat awal bagusnya bagaimana, ya? Intinya tuliskan saja kalimat yang ada dibenak Anda secara sembarang, jika tidak cocok nanti bisa dikoreksi. Biasanya setelah membuat kalimat pembuka pikiran kita akan lebih mudah mengembangkan ide-ide selanjutnya. Tidak percaya? Silahkan Anda buktikan sendiri.

5. Jika ingin membuat tulisan yang agak serius buatlah outline tulisan. Outline adalah garis-garis besar membuat struktur tulisan. Outline menuntun kita membuat satu bentuk tulisan (wp.netsains.com, 2007). Untuk membuat outline tuliskanlah apa saja yang muncul dalam pikiran Anda secara bebas terkait topik yang hendak Anda bahas. Termasuk hal-hal yang Anda rasa tidak relevan. Setelah itu kumpulkan data-data atau kutipan dari bahan-bahan tertulis yang terkait dengan tulisan Anda. Kemudian tuliskan pandangan Anda secara umum, misalnya “Premanisme tidak boleh dipelihara di republik Indonesia”. Setelah itu dukung pandangan tersebut dengan ide-ide, opini atau data-data yang telah Anda kumpulkan sebelumnya. Setelah itu rangkailah menjadi tulisan utuh.

6. Banyaklah membaca buku. Agar bisa menulis Anda harus sering membaca buku. Ada dua alasan membaca itu penting bagi penulis. Pertama buku dapat menjadi sumber pengembangan ide-ide baru. Kemudian Anda juga bakal menemukan banyak istilah-istilah atau kata-kata baru dan mengenal berbagai teknik penulisan. Inti Anda wajib membaca setiap hari.

Menulis itu tidak sulit. Syaratnya Anda harus belajar setiap hari dengan menulis dan menulis. Saya jamin jika anda rajin membuat tulisan lama kelamaan Anda dapat menulis dengan mudah. Dan tidak lagi menjadi pekerjaan tersulit dalam hidup Anda seperti yang dialami teman saya.