;

Selasa, 26 Oktober 2010

HAL YANG TIDAK PERNAH DILAKUKAN SEORANG PENULIS PROFESIONAL

Banyak penulis pemula yang menuliskan naskahnya tanpa sebuah perencanaan. Ia meyakini memiliki cukup ide dituangkan menjadi sebuah tulisan. Hanya saja ketika mulai mengoreskan pena, ia kebingungan ingin menuliskan apa. Dan seringkali tulisan yang dihasilkan tidak jelas arahnya.

Perlu Anda ketahui, tidak ada seorang penulis profesionalpun yang berani menulis tanpa perencanaan. Proses penulisan selalu diawali penggalian ide untuk disusun menjadi outline. Setelah itu ia akan menulis mengacu pada outline yang dibuat.

Contoh sebuah outline untuk tema buku personal brand :

1. Personal brand
2. Cara menentukan personal brand yang tepat
3. Memasarkan personal brand
4. Mengoptimalkan manfaat personal brand

Outline ini disusun melalui penjaringan ide, hal-hal apa saja, secara garis besar, yang ia ingin bagikan penulis kepada pembaca. Ide-ide tersebut kemudian disusun secara sistematis .

Nah, si penulis tinggal memilih bagian mana yang ingin ia tulis terlebih dahulu. Bisa secara random. Mungkin minggu ini ia akan menyelesaikan personal brand. Minggu kedua ia akan menuliskan bagian memasarkan personal brand. Demikian selanjutnya.

Jadi jelas, ketika menuliskan personal brand si penulis tinggal memusatkan perhatian pada tentang subjek yang dibahas. Dan menuliskannya layaknya menyelesaikan sebuah artikel.

So, ketika Anda ingin menyelesaikan naskah Anda, sebaiknya buatlah perencanaan. Jangan pernah menulis tanpa sebuah outline. Karena seorang penulis profesionalpun tidak berani melakukan itu.

Tidak ada komentar: